PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan laba bersih USD 525,27 juta pada 2022. Jika dikonversikan ke rupiah, nilainya kira-kira setara dengan Rp7,93 triliun (asumsi kurs Rp15.097 per USD).
Laba emiten batu bara ini tumbuh 212,62% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi seperti terlihat pada grafik.
Sepanjang 2022 BUMI meraih pendapatan USD 1,83 miliar, meningkat 81,51% (yoy). Pendapatannya bersumber dari ekspor batu bara yang naik 110,83% (yoy) menjadi USD 1,01 miliar, serta penjualan batu bara domestik yang mencapai USD 804,37 juta.
BUMI juga mencetak pendapatan dari penjualan emas senilai USD 10,14 juta, serta pendapatan jasa USD 1,5 juta.
Jika dilihat dari pelanggannya, pendapatan BUMI paling banyak berasal dari penjualan untuk Rwood Resources DMCC (USD 628,8 juta), PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (USD 342,23 juta), dan PT Jhonlin Group (USD 311,86 juta).
Kendati laba dan pendapatannya naik pesat, BUMI menggambarkan tahun 2022 sebagai tahun yang penuh tantangan.
"Tahun 2022 menghadirkan tantangan unik, seperti hujan lebat terus-menerus sejak akhir 2021, krisis energi, diperburuk oleh perkembangan geopolitik, ketakutan akan resesi, dan ketidakstabilan keuangan yang berpotensi menimbulkan gangguan ekonomi lebih lanjut," kata manajemen BUMI dalam siaran persnya, Selasa (28/3/2023).
(Baca: Laba Bayan Resources Naik Terus, Capai Rekor Baru pada 2022)