PT Waskita Karya (Persero) Tbk membukukan kerugian yang diatribusikan ke pemilik perusahaan sebesar Rp2,8 triliun pada periode Januari-September 2023.
Capaian emiten berkode WSKT itu berbalik jauh dibanding Januari-September tahun lalu, di mana mereka sempat membukukan laba yang diatribusikan ke pemilik perusahaan Rp425 juta.
Rugi Waskita Karya ini beriringan dengan turunnya pendapatan mereka.
Sampai akhir kuartal III 2023 Waskita Karya mencetak pendapatan usaha Rp7,8 triliun, berkurang sekitar 24% dibanding capaian akhir kuartal III tahun lalu.
Kemudian sampai akhir kuartal III 2023, Waskita Karya tercatat memiliki utang atau total liabilitas Rp84,1 triliun. Porsi utang ini mencapai 87% dari total aset mereka yang nilainya Rp96,5 triliun.
Kendati merugi dan berutang, di tengah kondisi ini Waskita Karya terus menjalankan sejumlah proyek pemerintah, yang terbaru adalah pembangunan Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B dengan rute Velodrome Rawamangun-Stasiun Manggarai.
"Dengan adanya LRT ini sampai ke Manggarai, maka integrasi daripada MRT, LRT dan commuter line dapat digunakan oleh masyarakat. Sekali lagi saya imbau kepada masyarakat untuk pindah ke angkutan massal karena dapat mengurangi kemacetan, polusi, dan menghilangkan kerugian secara finansial," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di acara groundbreaking pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, melalui siaran pers, Senin (30/10/2023).
"Kepada kontraktor Waskita Karya, lakukan dengan baik dan upayakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dimaksimalkan, serta improve SDM (sumber daya manusia) dengan baik," lanjutnya.
Menurut keterangan resmi Waskita Karya, nilai proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome Rawamangun-Stasiun Manggarai ini mencapai Rp4,6 triliun.
LRT tersebut akan dibangun dengan jarak tempuh 6,4 kilometer yang melewati 5 stasiun, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
LRT baru ini ditargetkan bisa membawa sekitar 180.000 penumpang per hari, serta bisa berkontribusi pada pengurangan polusi udara di Jakarta.
Adapun lingkup pekerjaan Waskita Karya dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B meliputi pekerjaan struktur elevated, stasiun, railway, sistem persinyalan, dan telekomunikasi.
"Semoga pekerjaan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga transportasi yang terintegrasi ini bisa cepat digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta," kata Direktur Utama Waskita Karya, Mursyid, dalam siaran persnya, Senin (30/10/2023).
(Baca: Sepekan Beroperasi, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 222 Ribu Orang)