Induk perusahaan Shopee, Sea Group, berhasil mencetak laba bersih untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 2009.
Total laba bersih raksasa teknologi asal Singapura itu mencapai USD 422,8 juta pada kuartal IV-2022, membalik kerugian USD 616,3 juta pada kuartal IV-2021.
CEO Sea Group Forrest Li mengatakan tahun 2022 merupakan tahun evolusi bagi perusahaan. Menurut dia, pada tahun lalu perusahaan masih bisa fokus pada efisiensi dan mencetak profitabilitas meski ada ketidakpastian makroekonomi.
"Hasilnya, kami mulai melihat peningkatan yang berarti di bottom line," ujar Li dikutip dari CNBC International, Rabu (8/3/2023).
Li mengatakan, pada periode ini perusahaan bakal mempertajam fokus perusahaan pada sektor bisnisnya yang paling potensial. Adapun bisnis inti Sea berupa hiburan digital Garena, e-commerce Shopee, serta pembayaran digital dan layanan keuangan SeaMoney.
"Kami keluar atau mengurangi operasi di pasar non-inti, merampingkan saluran kami dengan divestasi dan penutupan proyek, dan menurunkan inisiatif non-inti," ujar Li.
Pendapatan Sea Group juga naik 7,1% secara tahunan (year-on-year), dari USD 3,2 miliar pada kuartal IV-2021 menjadi USD 3,5 miliar pada kuartal IV-2022.
Shopee masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Sea Group, yakni USD 2,1 miliar atau 60% dari total pendapatan perusahaan. Garena dan SeaMoney masing-masing mengantongi pendapatan USD 948,9 juta (27,11%) dan USD 380,2 juta (10,86%).
(Baca: 5 E-Commerce dengan Pengunjung Terbanyak Kuartal IV 2022)