PT Bank Central Asia Tbk atau BCA melaporkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp29,01 triliun pada semester I 2025.
Angka itu tumbuh sekitar 8% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp26,87 triliun pada semester I 2024.
Sejurus itu, pendapatan bunga dan syariah bersih emiten berkode BBCA ini mencapai Rp42,58 triliun pada enam bulan pertama 2025. Nilainya naik 6,74% (yoy) dari semester I 2024 yang sebesar Rp39,89 triliun.
Katadata memberitakan, kinerja laba BCA ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 12,9% menjadi Rp959 triliun per Juni 2025.
“Pertumbuhan kredit BCA positif di berbagai segmen, mulai dari korporasi, UMKM, serta konsumer. Penyelenggaraan BCA Expoversary 2025 turut menopang kinerja pembiayaan pada paruh pertama 2025,” kata Presiden Direktur BCA Hendra Lembong dalam paparan publik BCA secara virtual, Rabu (30/7/2025).
Pertumbuhan kredit BCA, terutama ditopang oleh segmen korporasi yang tumbuh 16,1% mencapai Rp451,8 triliun per Juni 2025. Kredit komersial naik 12,6% menjadi Rp143,6 triliun dan kredit UKM meningkat 11,1% (yoy) hingga Rp127 triliun. Sementara, kredit konsumer tumbuh lebih lambat dibandingkan segmen lainnya, sebesar 7,6% menjadi Rp226,4 triliun.
(Baca: 12 Perusahaan Indonesia Masuk 'Forbes Global 2000' Segini Labanya)
Kredit Pemilikan Rumah atau KPR yang mendominasi kredit konsumer masih tumbuh 8,4% menjadi Rp137,6 triliun, sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 5,2% Rp65,4 triliun. Selain itu, outstanding pinjaman segmen konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) juga tumbuh 9,4% mencapai Rp23,4 triliun.
Kualitas pinjaman BCA terjaga solid, tercermin dari rasio loan at risk (LAR) 5,7% pada semester I 2025, membaik dari 6,4% pada tahun sebelumnya. Rasio nonperforming loan (NPL) berada di level 2,2%. Pencadangan NPL dan LAR juga memadai, masing-masing 167,2% dan 68,7%. BCA juga mencatat penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 21,1% menyentuh Rp239,7 triliun per Juni 2025, setara 24,9% dari total portofolio pembiayaan.
Perusahaan berkomitmen menerapkan aspek ESG (Environmental, Social, and Governance), antara lain melalui penyaluran kredit kendaraan bermotor listrik sekitar Rp 3,2 triliun per Juni 2025.
Kini, aset BBCA tercatat sebesar Rp1.504,11 triliun pada Juni 2025. Angkanya naik 3,78% dari Desember 2024 yang sebesar Rp1.449,3 triliun.
Adapun komponennya, yakni liabilitas sebesar Rp1.233,07 triliun dan ekuitas sebesar Rp261,8 triliun pada Juni 2025.
(Baca Katadata: Kredit Moncer, Laba BCA Naik 8% Jadi Rp 29 Triliun pada Semester I 2025)