Gabungan Utang Luar Negeri Swasta dan Pemerintah Indonesia Meningkat sampai April 2025

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), gabungan nilai utang luar negeri pihak swasta dan pemerintah Indonesia mencapai US$431,55 miliar pada April 2025.

Jika dikonversi ke rupiah, nilainya hampir Rp7 kuadriliun, tepatnya Rp6.996 triliun (asumsi kurs Rp16.212 per US$).

Gabungan utang luar negeri swasta dan pemerintah Indonesia ini meningkat 8,16% dibanding April 2024 (year-on-year), serta tumbuh 1,26% dibanding akhir tahun lalu (year-to-date).

Berikut rincian nilai utang luar negeri Indonesia pada April 2025 berdasarkan kelompok peminjam:

• Pemerintah dan bank sentral: US$236,76 miliar
• Swasta: US$194,79 miliar

Kemudian ini nilai utang luar negeri Indonesia pada April 2025 berdasarkan sektor usaha:

• Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: US$16,16 miliar
• Pertambangan & Penggalian: US$31,10 miliar
• Industri Pengolahan: US$49,16 miliar
• Pengadaan Listrik dan Gas: US$39,64 miliar
• Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang: US$8,89 miliar
• Konstruksi: US$26,22 miliar
• Perdagangan Besar dan Eceran: US$9,22 miliar
• Transportasi dan Pergudangan: US$26,91 miliar
• Penyediaan akomodasi dan makan minum: US$429 juta
• Informasi dan Komunikasi: US$5,74 miliar
• Jasa Keuangan dan Asuransi: US$83,98 miliar
• Real Estate: US$3,35 miliar
• Jasa Perusahaan: US$4,43 miliar
• Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib: US$39,04 miliar
• Jasa Pendidikan: US$34,33 miliar
• Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial: US$46,87 miliar
• Jasa Lainnya: US$6,09 miliar

Secara kumulatif, pada April 2025 sebagian besar utang luar negeri swasta dan pemerintah Indonesia merupakan utang jangka panjang, dengan rincian:

• Jangka pendek: US$64,46 miliar
• Jangka panjang: US$367,09 miliar

(Baca: Tren Cadangan Devisa RI Sedekade, Sentuh US$140,4 M per Kuartal I 2024)