Emiten pemegang hak waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), membukukan rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp796,71 miliar pada 2024.
Kerugian tersebut membengkak hampir 92%, tepatnya naik 91,68% dibanding kerugian tahun 2023 (year-on-year/yoy) yang nilainya Rp415,65 miliar.
Membesarnya kerugian KFC Indonesia salah satunya dipengaruhi penurunan pendapatan.
Pada 2024 pendapatan emiten berkode FAST ini turun 17,85% (yoy) menjadi Rp4,88 triliun.
Jika dipecah per segmen, pendapatan dari makanan dan minuman menyusut 17,84% (yoy) menjadi Rp4,85 triliun.
Kemudian pendapatan dari komisi penjualan turun 18,50% (yoy) menjadi Rp19,57 miliar, dan jasa layanan antar turun 30,08% (yoy) menjadi Rp1,91 miliar.
Seiring menurunnya pendapatan, beban pokok penjualan FAST turut terkoreksi 10,33% (yoy) menjadi Rp2,03 triliun.
Sampai akhir 2024 FAST memiliki total aset senilai Rp3,53 triliun, turun 9,75% (yoy).
(Baca: Mie Gacoan Masuk 10 Restoran dengan Penjualan Tertinggi di RI 2023)