Harga minyak dunia meningkat pada April 2023, tapi kenaikannya tak terlalu signifikan.
Menurut data Bank Dunia, rata-rata harga minyak mentah Brent pada April 2023 mencapai USD 84,11 per barel, naik 7% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Dalam periode sama, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik 8% (mom) menjadi USD 79,44 per barel.
(Baca: Pasokan Global Turun, Harga Minyak Mentah Indonesia Menguat April 2023)
Kendati ada geliat penguatan, Bank Dunia memproyeksikan harga minyak tahun ini bakal lebih rendah dari tahun lalu.
"Rata-rata harga minyak mentah Brent pada 2023 diperkirakan USD 84 per barel, turun dibanding 2022 yang rata-ratanya hampir USD 100 per barel," kata Bank Dunia dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023.
Meski turun, harga minyak mentah Brent pada 2023 diprediksi tetap lebih mahal dibanding tahun 2015-2019, yang rata-rata harganya ketika itu hanya USD 57 per barel.
Bank Dunia memperkirakan konsumsi minyak global tahun ini akan meningkat sekitar 2% dibanding tahun lalu. Faktor pendorong utamanya adalah pemulihan aktivitas industri Tiongkok, serta naiknya permintaan bahan bakar untuk transportasi.
Produksi minyak global pada 2023 juga diproyeksikan meningkat 1,2% dibanding tahun lalu. Namun, ada sejumlah kondisi yang bisa membuat produksi lebih rendah dari perkiraan.
"Investasi produsen minyak di luar OPEC+ mungkin mengecewakan, mengingat adanya pergeseran permintaan akibat transisi energi fosil," kata Bank Dunia.
"Produksi di ladang-ladang minyak tua menurun sekitar 9% per tahun, dan dibutuhkan investasi baru untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini," lanjutnya.
(Baca: Lifting Migas Indonesia Turun pada 2022, Terendah dalam 13 Tahun)