Nilai tukar mata uang yen Jepang (¥) cenderung melemah di hadapan rupiah Indonesia (Rp).
Tren pelemahan setidaknya sudah terlihat sejak awal 2021 dan terus berlanjut hingga sekarang, seperti tergambar pada grafik di atas.
Berdasarkan data Yahoo Finance, pada 23 Oktober 2023 nilai tukar ¥1 setara dengan Rp105,88.
Posisi yen terhadap rupiah itu sudah melemah 10,78% dibanding awal tahun ini (year-to-date). Pada 2 Januari 2023 nilai tukar ¥1 masih mencapai Rp118,68.
Namun, jika dibanding setahun lalu, posisi yen terhadap rupiah pada 23 Oktober 2023 masih lebih tinggi sekitar 1,35% (year-on-year).
Hal ini terjadi karena tahun lalu mata uang yen sempat anjlok lebih dalam, hingga nilai tukar ¥1 berada di kisaran Rp103-Rp104 pada September-Oktober 2022.
Yen Juga Kian Lemah terhadap Dolar AS
Tak hanya di hadapan rupiah, nilai mata uang yen juga melemah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Yahoo Finance, pada 23 Oktober 2023 nilai tukar ¥1 setara dengan US$0,006672.
Posisi yen terhadap dolar AS itu sudah melemah 1,37% dibanding setahun sebelumnya (year-on-year). Pada 24 Oktober 2022 nilai tukar ¥1 masih di level US$0,006765.
Jika mata uang acuannya dibalik, pada 23 Oktober 2023 nilai tukar US$1 setara dengan ¥149,88.
Posisi dolar AS itu sudah menguat 1,39% dibanding setahun lalu. Pada 24 Oktober 2022 nilai tukar US$1 masih di level ¥147,82.
Menurut Bob Michele, Chief Investment Officer di lembaga manajemen aset JP Morgan, melemahnya nilai tukar yen akan membuat produk yang diekspor Jepang menjadi lebih murah, sedangkan produk impor yang masuk ke Jepang menjadi lebih mahal.
Bob Michele memperkirakan, pelemahan mata uang ini juga bisa mendorong bank sentral Jepang untuk mengetatkan kebijakan moneter.
"Jika yen melemah hingga nilainya melampaui 150 per dolar AS, bank sentral Jepang mungkin memperketat kebijakannya lebih cepat dari perkiraan pasar," kata Bob Michele, disiarkan CNBC.com, Minggu (22/10/2023).
(Baca: Apa Saja Barang yang Diimpor Indonesia dari Jepang?)