Harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia sudah cukup mahal. Data Bloomberg menunjukkan bahwa rasio harga terhadap laba per saham (Price Earning Ratio/PER) di bursa Jakarta sudah mencapai 24,53 kali. Angka ini tertinggi kedua setelah bursa Shenzhen dimana PER nya telah mencapai 44,28 kali. Berarti PER bursa Jakarta sudah berada di atas bursa utama Asia seperti Tokyo, Hongkong, maupun Singapura.
Keluarnya laporan keuangan, pembagian dividen, serta aksi korporasi emiten telah memicu kenaikan indeks saham mencetak rekor tertinggi baru ke level 5.540.43 pada 17 Maret 2017. Beberapa emiten yang mengumumkan rencana pembagian dividen untuk tahun buku 2016 menjadi salah satu pemicu naiknya harga-harga saham, terutama saham BUMN.
Pada perdagangan Selasa, 22 Maret 2017 (hingga pukul 10:09 WIB), IHSG naik 10,92 poin (0,2 persen) ke level 5.544,91. Meskipun masih berpotensi mengalami kenaikan, indeks rawan terjadi aksi ambil untung ketika mendekati level tertingginya yang dicapai minggu lalu. Investor harus waspada sebelum membeli saham agar tidak terperangkap di harga tinggi. Sementara nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah tipis 0,01 persen ke level Rp 13.3316 per dolar Amerika.