PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan total nilai transaksi (gross transaction value/GTV) sebesar Rp161 triliun pada kuartal III-2022, naik 33% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, perseroan mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pencapaian target pertumbuhan dan profitabilitas. "Hasilnya, perseroan mencatatkan pertumbuhan secara konsisten," ujar Jacky dalam keterangan pers, Senin (21/11/2022).
GTV dari sektor terknologi keuangan alias fintech menjadi penyumbang terbesar, yakni mencapai Rp97,1 triliun. Nilai ini tumbuh 78% (yoy) dari Rp54,7 triliun pada kuartal III tahun lalu.
Menurut GoTo, pertumbuhan lini bisnis fintech disebabkan oleh upaya perusahaan memperdalam penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem dan mendorong peningkatan penggunaan (use case).
"Jumlah pengguna yang menggunakan GoPay di platform Gojek dan Tokopedia mencapai titik tertingginya pada kuartal III," ujar manajemen GoTo.
Penetrasi pengguna GoPay mencapai 60% di Gojek dan 58% di Tokopedia. Masing-masing meningkat 5% dan 6% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq).
GTV per pengguna GoPay juga naik 47% (yoy), diikuti peningkatan produk pinjaman konsumen. "Sejak peluncuran produk pembiayaan berbasis cicilan, GoPayLater Cicil di Tokopedia, perseroan melakukan whitelisting kepada sekitar empat juta konsumen," ujar GoTo.
Kemudian GTV layanan e-commerce naik 15% (yoy) menjadi Rp69,9 triliun, dan GTV layanan on demand tumbuh 24% (yoy) menjadi Rp15,7 triliun.
Segmen lainnya memiliki GTV Rp220 miliar, sementara itu terdapat pengurangan nilai GTV dari eliminasi antarperusahaan senilai Rp20,93 triliun.
Meski GTV emiten teknologi ini meningkat, rugi bersih GoTo makin membengkak. Rugi bersih GoTo sejak awal tahun sampai akhir kuartal III-2022 sudah mencapai Rp20,91 triliun, naik 70,65% dibanding periode sama tahun lalu.
(Baca: GoTo Cetak Kerugian Rp20,9 Triliun sampai Kuartal III-2022)