Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13,36 poin atau melemah 0,2% ke level 6.785,598 pada penutupan perdagangan Kamis, 13 April 2023.
Pelemahan ini terjadi seiring menurunnya inflasi Amerika Serikat (AS).
"IHSG dan bursa regional Asia cenderung bergerak melemah di tengah inflasi AS mulai melandai, namun demikian pasar tampaknya khawatir setelah The Fed menunjukkan adanya kekhawatiran resesi," ujar Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara, Kamis (13/4/2023).
Adapun inflasi AS pada Maret 2023 secara bulanan turun dari 0,4% (month-to-month/mtm) menjadi 0,1% mtm, sedangkan secara tahunan turun dari 6% (year-on-year/yoy) menjadi 5% yoy.
Sementara, inflasi inti secara bulanan turun dari 0,5% mtm menjadi 0,4% mtm, namun naik secara tahunan dari sebelumnya 5,5% yoy menjadi 5,6% yoy.
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,27 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,43 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,63 triliun.
Emiten berkode ESSA menjadi top loser setelah melemah 6,94%, diikuti emiten CHEM dan BSML yang terkontraksi masing-masing 6,82% dan 6,81%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah TRIS yang menguat 15,79%, diikuti KAYU dan DGIK yang menguat masing-masing 8,93% dan 8,77%.
Mayoritas saham pada perdagangan hari ini pun ditutup melemah. Rinciannya 317 saham melemah, 211 saham menguat, dan 198 saham stagnan.
(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, IHSG Ditutup Melemah (Rabu, 12 April 2023))