PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencetak laba bersih Rp6,36 triliun pada 2022. Labanya berkurang sekitar Rp1,3 triliun atau turun 17% dibanding capaian tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
"Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, tingginya tingkat inflasi, dan naiknya berbagai harga komoditas yang menciptakan kondisi ketidakpastian pasar," kata Direktur Utama INDF Anthoni Salim dalam siaran persnya, Senin (27/3/2023).
"Meski demikian, Indofood mengakhiri tahun 2022 dengan catatan positif yang didukung model bisnis kami yang tangguh. Untuk tahun 2023, strategi pertumbuhan kami adalah terus menyeimbangkan pangsa pasar dengan profitabilitas dan mempertahankan neraca yang sehat," lanjutnya.
Kendati labanya merosot, total nilai aset INDF tercatat naik 0,64% (yoy) menjadi Rp180,43 triliun pada akhir 2022.
Kemudian total liabilitasnya turun 5,9% (yoy) jadi Rp86,81 triliun, dan total ekuitasnya naik 7,6% (yoy) ke Rp93,62 triliun.
INDF juga kembali masuk indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2023. LQ45 adalah daftar 45 emiten yang dipilih Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi pasar besar serta likuiditas tinggi.
(Baca: Indomie, Merek Mi Instan yang Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia Setahun Terakhir)