Mayoritas emiten bank digital di Indonesia mencatatkan pertumbuhan kinerja positif pada semester I-2023. Meski demikian, ada pula emiten yang masih merugi.
Dari tujuh bank digital, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) alias Allo Bank merupakan emiten yang meraih laba bersih terbesar pada semester I-2023, yaitu Rp216,25 miliar, meningkat 43,57% dibanding semester I tahun lalu (year-on-year/yoy).
Di peringkat kedua ada anak usaha BNI, yaitu PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) dengan laba bersih Rp127,67 miliar dalam enam bulan pertama 2023, tumbuh 312,35% (yoy).
Kemudian PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) alias Amar Bank mengantongi laba bersih Rp85,03 miliar pada semester I- 2023. Capaian ini naik 196,53% (yoy) dibanding semester I-2022 yang merugi Rp88,09 miliar.
Adapun PT Bank Jago Tbk (ARTO) meraup laba bersih Rp40,51 miliar pada paruh pertama tahun ini atau naik 40,12% (yoy), diikuti PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) yang membukukan laba bersih Rp34,81 miliar. Capaian Seabank yang induknya sama dengan Shopee ini mengalami kenaikan laba bersih 482,9% (yoy).
Begitu pula dengan anak usaha Bank BRI, yaitu PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang mencatatkan laba Rp9,27 miliar, serta anak usaha bank BCA, yaitu PT Bank Digital BCA (Blu BCA) yang meraih laba bersih Rp4,79 miliar.
Sementara, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) alias Bank Neo mencatatkan kerugian Rp326,77 miliar pada semester I-2023. Meski demikian, nilai kerugian ini turun 46,56% dibandingkan semester I-2022 yang ruginya mencapai Rp611,43 miliar.
(Baca: Beban Operasional Membengkak, Laba Bank Jago Turun pada 2022)