Animo investor terhadap bursa saham dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali memicu gairah para pelaku pasar surat utang domestik. Harga-harga obligasi, baik milik pemerintah maupun korporasi merangkak naik. Namun di sisi lainnya, imbal hasil (yield) bergerak turun.
Dari laman Penilai Harga Efek Indonesia, Indeks Obligasi Komposit Indonesia (Indonesia Bond Composite Index/ICBI) ditutup naik 0,3417 poin (0,1%) ke level 327,1766 pada perdagangan, Senin, 30 Agustus 2021 dibanding penutupan akhir pekan lalu.
Rinciannya, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) ditutup naik 0,1057 poin (0,09%) ke level 121,0322 dari penutupan akhir pekan lalu. Sedangkan, Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Composite Effective Yield) mengalami koreksi 0,0142 poin (0,24%) menjadi 5,8443 dari posisi sebelumnya.
Untuk Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) ditutup naik 0,35 poin (0,11%) ke posisi 320,8947. Sama halnya dengan Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) yang naik 0,1508 poin (0,04%) menjadi 357,0760 dari posisi sebelumnya.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Naik 0,74% ke Level 326,71 Sepekan Terakhir)
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 47,5 (0,33%) ke posisi Rp 14.370,5/dolar AS) pada perdagangan hari ini dibanding penutupan akhir pekan lalu. Demikian pula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup naik 103,54 poin (1,71%) ke level 6.144,9.