Selama periode Januari-September 2023, PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan laba bersih tahun berjalan Rp50,29 miliar, tumbuh 24% dibandingkan Januari-September tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp40,57 miliar.
Kineja positif ini ditopang oleh pendapatan bunga dan syariah bersih yang mencapai Rp1,2 triliun sampai akhir kuartal III 2023. Pendapatan ini naik 23% (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang membukukan Rp984 miliar.
Sementara itu, pada Januari-September 2023 beban bunga ARTO naik 119,49% (yoy) menjadi Rp210,80 miliar, dan beban syariah naik 242,76% (yoy) menjadi Rp16,59 miliar.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyebut, pertumbuhan ARTO pada kuartal III 2023 didorong oleh jumlah nasabah dan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh pesat.
Jumlah nasabah Bank Jago dilaporkan sudah menembus 9 juta, termasuk 7,4 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago yang angkanya tumbuh 76% (yoy).
Sedangkan dari sisi himpunan dana bank, DPK Bank Jago sampai akhir kuartal III 2023 mencapai Rp10,3 triliun atau tumbuh 14% (yoy).
Current account savings account (CASA) mendominasi DPK sebesar 73%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 27%.
“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperkuat kolaborasi dengan ekosistem digital,” kata Arief melalui keterangan resminya, Jumat (27/10/2023).
Dari sisi intermediasi, dalam periode Januari-September 2023 Bank Jago telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,9 triliun. Jumlahnya tumbuh 33% (yoy) dari penyaluran kredit periode sama tahun lalu yang besarnya Rp8,2 triliun.
"Dalam penyaluran kredit, kami masih mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," papar Arief.
(Baca juga: Turun 24%, Laba Bersih BTPN Syariah Capai Rp1 Triliun per September 2023)