Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan 3 Juli 2017 kembali mencatat rekor tertinggi baru dan ditutup di level 5.910,24, naik 80,85 poin (1,38 persen) dari posisi 22 Juni 2017. Sepanjang 2017 IHSG mengalami tren kenaikan hingga mencetak rekor tertinggi baru serta kian mendekati level psikologis 6.000. Kenaikan ini salah satunya dipicu oleh naiknya rating Indonesia ke level investment grade (layak investasi) dari Standard & Poor’s Global pada 19 Mei 2017.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir 2016, indeks bursa Jakarta telah menguat 613,5 poin atau 11,58 persen. Jika dibandingkan dengan sebelum pengumuman kenaikan rating Indonesia dari S&P Global (18/5), IHSG telah mencatat kenaikan 264,79 poin (4,69 persen). Namun, pada perdagangan pada hari Selasa, 4 Juli 2017, bursa mengalami aksi ambil untung sehingga IHSG terkoreksi 34,14 poin (0,58 persen) berada di posisi 5.876,098.
Standard & Poor’s Global yang menaikkan rating utang pemerintah Indonesia menjadi BBB- dari sebelumnya BB+ kembali memicu animo investor untuk tetap melakukan akumulasi saham di bursa Jakarta, baik asing maupun lokal. Sebab naiknya peringkat ke level layak investasi mengindikasikan bahwa risiko investasi di pasar finansial Indonesia kembali turun sementara prospek memperoleh keuntungan masih cukup besar.