Netflix melaporkan kehilangan 200 ribu pelanggan pada kuartal I 2022. Tercatat, jumlah pelanggan Netflix pada periode ini menjadi 221,64 juta pelanggan.
Ini adalah catatan terburuk perusahaan sepanjang dekade, dalam hal kehilangan pelanggan mereka. Netflix bahkan memproyeksikan kembali kehilangan sebanyak 2 juta pelanggan pada kuartal II 2022.
Berikut ini rincian bertambah/berkurang pelanggan Netflix pada kuartal I 2022 menurut lokasi:
- Amerika Serikat dan Kanada turun 636 ribu pelanggan
- Eropa, Timur Tengah, dan Afrika berkurang 303 ribu pelanggan
- Amerika Latin berkurang 315 ribu pelanggan
- Sedangkan Asia bertambah 1,08 juta pelanggan
Berita negatif tersebut langsung direspon oleh para investor untuk melepas saham yang memiliki kode NFLX tersebut. Alhasil, harga saham Netflix langsung anjlok 35,12 % ke level US$226,19 pada perdagangan Rabu (20/4/2022).
Rontoknya harga saham NFLX ini merupakan yang terdalam sejak 2004. Bahkan, harga saham Netflix telah terjun bebas lebih dari 63% sejak akhir tahun lalu.
Pendapatan Netflix masih mencatatkan pertumbuhan sebesar US$704,49 juta (9,98%) menjadi US$7,87 miliar pada kuartal I 2022 dibanding kuartal I 2021. Demikian pula beban pendapatan juga meningkat US$416,19 juta (10,76%) menjadi US$4,28 miliar pada kuartal pertama tahun ini dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya.
Alhasil, laba bersih NFLX turun US$109,26 juta (6,4%) menjadi US$1,59 miliar pada kuartal I 2022 dibanding kuartal I tahun lalu. Demikian pula laba bersih per sahamnya juga turun US$0,25 per saham (6,49%) menjadi US$ 3,6 per saham pada kuartal pertama tahun ini dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya.
(Baca: 200 Ribu Pelanggan Hilang, Harga Saham Netflix Merosot 35%)