Menurut laporan We Are Social, ada 564,1 juta pengguna Twitter di seluruh dunia per Juli 2023.
Jumlah pengguna Twitter global tersebut naik 16,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan tumbuh 51,3% secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq).
Tercatat, Indonesia menempati peringkat keempat dengan pengguna Twitter terbanyak di dunia pada Juli 2023. Posisi itu naik dari laporan sebelumnya yang mencatat Indonesia berada peringkat keenam terbanyak dunia pada Mei 2023.
Jumlah pengguna Twitter di Tanah Air mencapai 25,25 juta pengguna per Juli 2023, naik 71,2% secara kuartalan (qtq).
Sementara, Amerika Serikat masih menempati posisi teratas negara dengan pengguna Twitter terbanyak di dunia per Juli 2023. Terdapat 98,5 juta pengguna Twitter di Negeri Paman Sam.
Berikutnya, Jepang menempati peringkat kedua dengan 67,9 juta pengguna Twitter. Kemudian, posisinya diikuti oleh India dengan jumlah pengguna Twitter sebanyak 26,45 juta pengguna.
Di bawah Indonesia, ada Brasil dan Inggris dengan masing-masing memiliki sebanyak 22,95 juta pengguna dan 22,7 juta pengguna Twitter.
(Baca: 15 Media Sosial Terpopuler Dunia Juli 2023, Facebook Kokoh di Puncak)
Berikut 10 negara dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak dunia per Juli 2023:
- Amerika Serikat: 98,5 juta pengguna
- Jepang: 67,9 juta pengguna
- India: 26,45 juta pengguna
- Indonesia: 25,25 juta pengguna
- Brasil: 22,95 juta pengguna
- Inggris: 22,7 juta pengguna
- Turki: 20,4 juta pengguna
- Meksiko: 17,85 juta pengguna
- Arab Saudi: 15,8 juta pengguna
- Thailand: 14,35 juta pengguna
Teranyar, The Verge melaporkan, valuasi Twitter anjlok sekitar 55% setahun setelah diakuisisi miliarder Elon Musk. Setahun usai ia membeli Twitter seharga US$44 miliar, menurut Musk, perusahaan ini sekarang hanya bernilai US$19 miliar.
Para karyawan X (sebelumnya Twitter), mendapatkan ekuitas di perusahaan dengan nilai US$19 miliar, atau US$45 per lembar saham, menurut dokumen internal yang dilihat oleh The Verge, Selasa (31/10/2023).
Ini artinya, valuasi Twitter turun 55% dari harga pembelian awal Musk, menurut dokumen tersebut, yang menyatakan bahwa “nilai pasar wajar per saham ditentukan oleh Dewan Direksi berdasarkan sejumlah faktor dengan cara yang sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. ”
(Baca: Pengguna Medsos Berpendidikan Tinggi Lebih Banyak Ditemukan di Twitter)