Harga saham Facebook (FB) di sesi perpanjangan Rabu (26/7) anjlok lebih dari 23% akibat kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan pengguna bakal berdampak terhadap pendapatan. Setelah pasar tutup, harga saham meluncur ke bawah hingga ke US$ 165,96, yang berarti sempat turun 23,7% dari penutupannya di US$ 217,7 per saham.
Media sosial besutan Mark Zuckerberg tersebut sahamnya mengalami tekanan jual akibat peringatan dari para petingginya terkait melambatnya pertumbuhan pengguna yang dapat berdampak terhadap pendapatan dalam waktu dekat. Hingga 25 Juli 2018, saham yang memiliki kode perdagangan FB ini telah membukukan kenaikan lebih dari 23% (Ytd). Namun, keuntungan investor tersebut akan lenyap dalam sehari.
FB sebenarnya telah berhasil melewati krisis terkait skandal kebocoran data pengguna oleh Cambridge Analytica sehingga sahamnya mampu bertengger di atas US$ 200 sejak 6 Juli 2018. Namun, kecemasan tersebut dijadikan momen untuk merealisasikan keuntungan. Sebagai informasi, total pendapatan FB dalam tiga bulan yang berakhir Juni 2018 tumbuh 42% menjadi US$ 13,23 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba perusahaan tumbuh 31% menjadi US$ 5,1 miliar dari sebelumnya.