Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Indonesia mengimpor pupuk sekitar 5,37 juta ton.
Volume tersebut turun 16,29% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang mencapai 6,41 juta ton, serta menjadi yang terendah sejak 2017.
Nilai impor pupuk Indonesia pada 2023 juga turun 44,9% (yoy) menjadi US$2,03 miliar. Pada 2022 nilai impornya mencapai US$3,67 miliar.
Adapun pada 2022 nilai impor pupuk tinggi karena harganya di pasar global sedang melonjak.
(Baca: Harga Pupuk Urea Naik pada Februari 2024)
Pada 2023 China menjadi negara pemasok pupuk terbesar ke Indonesia, dengan volume 1,15 juta ton dan nilai US$360,7 juta.
Rusia menempati posisi kedua dengan volume impor pupuk ke Indonesia 1,08 juta ton dan nilai US$480,6 juta.
Berikutnya ada impor pupuk asal Kanada (625,2 ribu ton), Mesir (486,6 ribu ton), Australia (368,8 ribu ton), Yordania (360,6 ribu ton), Laos (193,4 ribu ton), Vietnam (146,8 ribu ton), Belarusia (144,8 ribu ton), dan Norwegia (106,4 ribu ton).
(Baca: Anggaran Subsidi Pupuk Era Jokowi Lebih Tinggi Dibanding SBY)