Investing.com mencatat harga perak pada hari ini turun 0,26 persen menuju level US$ 30,415 per troy ons. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.
Pergerakan harga hari ini merupakan yang tertinggi di pekan ini turun 0,26 persen. mengalami penguatan sebesar 26,47 persen dibandingkan posisi awal tahun.
(Baca: Harga Tembaga Turun Menuju Level US$ 4,27 per Pon (Rabu, 18 September 2024))
Kondisi saat ini menggenapi pergerakan harga perak dalam empat hari terakhir yang sedang dalam tren naik.
Seminggu terakhir, pergerakan harga perak tumbuh 5,14 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 30,78 per troy ons. Sedangkan dibanding posisi 30 hari yang lalu, pergerakan harga perak telah tumbuh 7,9 persen. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 31,225 per troy ons, harga perak telah turun 2,59 persen.
Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga perak dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung naik. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas perak pernah tercatat yakni pada September 2024 diharga US$ 29,54 per troy ons.
(Baca: Harga Kedelai Amerika Kontrak Dua Bulan Naik Selama Tiga Hari Terakhir)
Perak merupakan salah satu jenis logam yang tidak korosif sehingga dianggap sebagai logam mulia dengan nilai jual yang tinggi. Meski harganya masih jauh dibawah emas, perak kerap digemari sebagai bahan baku berbagai produk, seperti perhiasan.
Melansir dari Statista, Meksiko menjadi negara penghasil perak terbesar di dunia. Produksi Perak di negara tersebut mencapai 178,1 juta ons pada 2020.
Adapun, Indonesia berada diurutan ke-16 sebagai negara penghasil perak terbesar di dunia. Tercatat, produksi perak di tanah air sebesar 8,3 juta ons pada tahun lalu.