50% Emisi Gas Rumah Kaca RI dari Pembangkit dan Eksploitasi Energi Fosil

Lingkungan

Premium

Adi Ahdiat 31/10/2025 15:01 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Joint Research Centre, sekitar 50% emisi gas rumah kaca Indonesia pada 2024 berasal dari pembangkit listrik dan eksploitasi energi fosil.

Volume Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia Berdasarkan Sektor (2024)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “50% Emisi Gas Rumah Kaca RI dari Pembangkit dan Eksploitasi Energi Fosil”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Volume Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia Berdasarkan Sektor (2024)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Joint Research Centre (JRC), pada 2024, Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca 1,32 miliar ton ekuivalen karbon dioksida (Gt CO2eq).

Volume emisi ini meningkat sekitar 5% dibanding 2023, serta menjadi rekor tertinggi baru.

(Baca: Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia sampai 2024)

Pada 2024, sekitar 353 juta ton ekuivalen karbon dioksida (Mt CO2eq) atau 26,7% emisi gas rumah kaca Indonesia berasal dari pembangkit listrik.

Sumber emisi terbesar berikutnya adalah eksploitasi energi fosil (pertambangan, produksi, pengolahan) dengan kontribusi 311 Mt CO2eq atau 23,5%.

Jika digabung, dua sektor tersebut menyumbang 50,2% terhadap total emisi gas rumah kaca nasional pada 2024.

Berikut rincian volume emisi gas rumah kaca Indonesia pada 2024 berdasarkan sektor, diurutkan dari yang terbesar:

Pembangkit listrik: 353,49 Mt CO2eq (26,7% dari total emisi nasional)
Eksploitasi energi fosil (pertambangan, produksi, pengolahan): 311,23 Mt CO2eq (23,5%)
Pembakaran energi untuk industri manufaktur: 187,83 Mt CO2eq (14,2%)
Transportasi darat, laut, dan udara: 154,41 Mt CO2eq (11,7%)
Pertanian dan peternakan: 142,81 Mt CO2eq (10,8%)
Proses industri (seperti proses produksi semen, besi, baja, aluminium, bahan kimia, dll): 82,92 Mt CO2eq (6,3%)
Pembuangan dan pengolahan sampah/limbah: 58,37 Mt CO2eq (4,4%)
Pembakaran energi untuk bangunan non-industri: 32,72 Mt CO2eq (2,5%)

Ada satu lagi sektor yang menghasilkan gas rumah kaca, yaitu kehutanan dan penggunaan lahan atau land use, land-use change, and forestry (LULUCF).

Namun, metode pengukuran emisi LULUCF lebih kompleks dan memiliki tingkat ketidakpastian tinggi, sehingga JRC memisahkannya dari perhitungan total emisi per negara.

(Baca: Proyeksi Bauran Energi Listrik Indonesia 2025-2034, Batu Bara Tetap Mendominasi)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Polusi Udara Rabu Malam (19/11): Banten Terparah, Bagaimana Daerah Lain?

PLTU Batu Bara Global Lebih Banyak Ditambah Ketimbang Dipensiunkan

Pertumbuhan Kapasitas PLTU Batu Bara Global sampai Semester I 2025

Target JETP Pensiunkan 2 PLTU, tapi Butuh Biaya Rp18 Triliun

10 Daerah Paling Minim Polusi Udara di Indonesia, Rabu Sore Kabupaten Rembang Peringkat 1

Merek Rokok dengan Jejak Sampah Terbanyak di Jabodetabek April-Mei 2025

Data Stories Terkini

PDRB ADHB Sektor Jasa Pertanian dan Perburuan Periode 2013-2024 Teknologi & Telekomunikasi 19/11/2025, 20:24 WIB

Pertumbuhan Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Periode 2015-2024 Pasar 19/11/2025, 20:04 WIB

Polusi Udara Rabu Malam (19/11): Banten Terparah, Bagaimana Daerah Lain? Layanan konsumen & Kesehatan 19/11/2025, 19:38 WIB

Kategori Produk Terlaris di Video Commerce Asia Tenggara pada 2025 Produk Konsumen 19/11/2025, 19:35 WIB

PDRB ADHK Sektor Transportasi dan Pergudangan Periode 2013-2024 Teknologi & Telekomunikasi 19/11/2025, 19:17 WIB

10 Negara dengan Proyeksi Jumlah Penderita Diabetes Terbanyak pada 2050 Layanan konsumen & Kesehatan 19/11/2025, 18:43 WIB

Unduh

Sumber

50% Emisi Gas Rumah Kaca RI dari Pembangkit dan Eksploitasi Energi Fosil

Tags

Data Terkait

Polusi Udara Rabu Malam (19/11): Banten Terparah, Bagaimana Daerah Lain?

PLTU Batu Bara Global Lebih Banyak Ditambah Ketimbang Dipensiunkan

Pertumbuhan Kapasitas PLTU Batu Bara Global sampai Semester I 2025

Target JETP Pensiunkan 2 PLTU, tapi Butuh Biaya Rp18 Triliun

10 Daerah Paling Minim Polusi Udara di Indonesia, Rabu Sore Kabupaten Rembang Peringkat 1

Merek Rokok dengan Jejak Sampah Terbanyak di Jabodetabek April-Mei 2025

Data Stories Terkini

Data Populer

50% Emisi Gas Rumah Kaca RI dari Pembangkit dan Eksploitasi Energi Fosil

Tags

Data Terkait

Polusi Udara Rabu Malam (19/11): Banten Terparah, Bagaimana Daerah Lain?

PLTU Batu Bara Global Lebih Banyak Ditambah Ketimbang Dipensiunkan

Pertumbuhan Kapasitas PLTU Batu Bara Global sampai Semester I 2025

Target JETP Pensiunkan 2 PLTU, tapi Butuh Biaya Rp18 Triliun

10 Daerah Paling Minim Polusi Udara di Indonesia, Rabu Sore Kabupaten Rembang Peringkat 1

Merek Rokok dengan Jejak Sampah Terbanyak di Jabodetabek April-Mei 2025

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer