Luas Kebakaran Hutan Indonesia Periode 2010-2024

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), indikasi luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sepanjang tahun 2024 mencapai 376 ribu hektare.

Luas kebakarannya menyusut 68% atau turun sekitar tiga kali lipat dibanding 2023.

Luas kebakaran hutan dan lahan Indonesia pada 2024 juga cenderung lebih rendah dibanding periode 2010-2023, yang median luas kebakarannya mencapai 483 ribu hektare.

Pada 2024, kebakaran paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Dua provinsi ini berkontribusi hampir separuh atau 42% dari total luas kebakaran hutan dan lahan nasional.

Berikut rincian luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia per provinsi pada 2024, diurutkan dari yang terbesar:

1. Nusa Tenggara Timur: 113.089,51 hektare
2. Nusa Tenggara Barat: 46.189,73 hektare
3. Papua Selatan: 27.182,19 hektare
4. Kalimantan Barat: 24.154,63 hektare
5. Kalimantan Timur: 22.570,5 hektare
6. Jawa Timur: 20.957,17 hektare
7. Sumatera Selatan: 15.422,48 hektare
8. Maluku: 13.404,83 hektare
9. Lampung: 13.242,01 hektare
10. Kalimantan Tengah: 11.459,89 hektare
11. Riau: 11.027,96 hektare
12. Aceh: 7.257,35 hektare
13. Sumatera Utara: 7.032,27 hektare
14. Jambi: 5.636,69 hektare
15. Kalimantan Selatan: 4.993,88 hektare
16. Sulawesi Tengah: 4.920,7 hektare
17. Jawa Barat: 4.548,58 hektare
18. Jawa Tengah: 3.726,78 hektare
19. Sulawesi Selatan: 3.522,91 hektare
20. Sumatera Barat: 3.052,2 hektare
21. Bangka Belitung: 2.915,46 hektare
22. Kalimantan Utara: 2.429,21 hektare
23. Sulawesi Tenggara: 1.629,74 hektare
24. Kepulauan Riau: 1.498,66 hektare
25. Sulawesi Barat: 994,74 hektare
26. Gorontalo: 767,03 hektare
27. Sulawesi Utara: 651,68 hektare
28. Papua: 544,19 hektare
29. Papua Pegunungan: 461,56 hektare
30. Banten: 362,83 hektare
31. Bengkulu: 355,05 hektare
32. Bali: 316,36 hektare
33. Papua Barat: 198,85 hektare
34. Papua Tengah: 104,02 hektare
35. Maluku Utara: 102,57 hektare
36. Yogyakarta: 51,91 hektare
37. Papua Barat Daya: 28,42 hektare
38. DKI Jakarta: 0,51 hektare

(Baca: Emisi Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Indonesia Periode 2000-2019)