Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Maluku Utara mencapai 26,1% pada 2022. Provinsi tersebut menempati peringkat ke-12 tertinggi secara nasional.
Kendati begitu, Maluku Utara berhasil menurunkan angka balita stunting sebesar 1,4 poin dari tahun sebelumnya. Pada SSGI 2021, tercatat prevalensi balita stunting di Maluku Utara sebesar 27,5%.
Jika dirincikan, terdapat 5 kabupaten dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka Maluku Utara (26,1%). Sisanya, 5 kabupaten/kota di bawah rata-rata.
Di peringkat pertama, ada Kabupaten Halmahera Timur dengan angka prevalensi mencapai 32,3% pada 2022. Namun, angka tersebut menurun 0,4 poin dari 2021 yang sebesar 32,7%.
Peringkat kedua, ada Kabupaten Halmahera Tengah, sebesar 32,2%. Diikuti Kabupaten Halmahera Selatan di peringkat ketiga sebesar 31,4%.
Adapun Kota Ternate memiliki prevalensi balita stunting terendah di Maluku Utara yakni hanya 17,7%. Lalu, disusul oleh Kota Tidore Kepulauan dengan prevalensi balita stunting sebesar 19,1%.
Berikut prevalensi balita stunting di Maluku Utara berdasarkan kabupaten/kota pada 2022:
- Kabupaten Halmahera Timur: 32,3%
- Kabupaten Halmahera Tengah: 32,2%
- Kabupaten Halmahera Selatan: 31,4%
- Kabupaten Pulau Morotai: 31,2%
- Kabupaten Kepulauan Sula: 28,5%
- Kabupaten Halmahera Utara: 24,9%
- Kabupaten Halmahera Barat: 23,9%
- Kabupaten Pulau Taliabu: 23,7%
- Kota Tidore Kepulauan: 19,1%
- Kota Ternate: 17,7%
(Baca: Daftar Prevalensi Balita Stunting di Indonesia pada 2022, Provinsi Mana Teratas?)