Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, masih ada 56,9% masyarakat Indonesia yang belum bersedia mengikuti vaksinasi virus corona Covid-19. Rinciannya, sebanyak 39,9% responden kurang bersedia dan 16,9% responden sangat tidak bersedia.
Sedangkan, responden yang bersedia mengikuti vaksinasi corona sebanyak 42,5%. Secara rinci, 28,6% responden cukup bersedia dan 13,9% responden sangat bersedia.
Banyaknya masyarakat yang belum mau mengikuti vaksinasi corona karena beragam faktor. Mayoritas atau 51,9% responden beralasan vaksin corona tidak aman.
Sebanyak 16,8% responden menilai vaksin corona tidak efektif. Kemudian, 12,6% responden merasa dirinya tidak membutuhkan vaksin corona karena badan sehat.
Ada pula 3,9% responden yang beranggapan vaksin corona mungkin tidak halal. Lalu, 2,5% responden mengaku tak mau membayar untuk mendapatkan vaksin corona.
Sebanyak 1,9% responden belum bersedia mengikuti vaksinasi corona karena banyak orang yang akan mendapatkannya. Sebanyak 0,9% responden enggan mengikuti vaksinasi corona karena tak mau masuk persengkokolan perusahaan farmasi.
Lalu, 22,8% responden belum bersedia divaksin corona karena alasan lainnya. Sedangkan, 1,1% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Vaksinasi penting untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat virus tersebut. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi yang tengah berjalan.
(Baca: Survei: Mayoritas Penduduk Indonesia Belum Vaksin akibat Takut Efek Samping)
Selain itu, masyarakat perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Protokol kesehatan tersebut dapat mencegah terjadinya penularan corona.
Adapun, Indikator melakukan survei terhadap 1.220 orang di seluruh Indonesia pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2021. Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.