Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang di perkotaan dan perdesaan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 47.473 pekerja. Data historis menunjukkan fluktuasi jumlah pekerja dari tahun 2015 hingga 2024. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 74.63% atau bertambah sebanyak 20.288 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini merupakan anomali, sebab jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir.
Jumlah pekerja sektor ini di Jawa Timur mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2019-2023) adalah sebesar 7.217 pekerja per tahun. Kenaikan pada tahun 2024 jauh melampaui rata-rata tersebut, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas atau investasi yang besar di sektor ini. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2021-2023) sebesar 32.322 pekerja, maka tahun 2024 terjadi kenaikan signifikan. Sebaliknya, penurunan terendah terjadi pada tahun 2018, di mana jumlah pekerja berkurang sebesar 4.863 pekerja.
Secara ranking di Pulau Jawa, Jawa Timur menempati posisi ke-2 pada tahun 2024. Peringkat ini naik dari posisi ke-3 pada tahun 2022 dan 2023. Secara nasional, Jawa Timur juga berada di posisi ke-2, menunjukkan kontribusi signifikan provinsi ini terhadap sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang di Indonesia. Walaupun mengalami peningkatan ranking, Jawa Timur masih berada di bawah Jawa Barat yang menduduki peringkat pertama.
Pertumbuhan 74.63% yang terjadi di Jawa Timur pada tahun 2024 jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan provinsi lain di Pulau Jawa. Jawa Tengah hanya mengalami pertumbuhan sebesar 59.06%, sementara Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, yaitu 155.53%. Pertumbuhan tinggi di Jawa Timur menunjukkan potensi besar sektor ini dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang di Jawa Timur mengalami perkembangan positif. Peningkatan jumlah pekerja dan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024 menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan pelaku industri dalam mengembangkan sektor ini. Meskipun terdapat fluktuasi dari tahun ke tahun, tren secara umum menunjukkan peningkatan, dengan tahun 2024 menjadi puncak pertumbuhan dalam satu dekade terakhir.
Jawa Barat
Jawa Barat memimpin dengan nilai pekerja tertinggi di Pulau Jawa dengan 145.266 pekerja. Pertumbuhan yang sangat signifikan sebesar 155.53% menempatkan provinsi ini sebagai yang terdepan dalam pengembangan sektor ini di Indonesia, sekaligus menduduki ranking pertama. Jawa Barat berhasil unggul dibandingkan provinsi lain, dengan selisih yang cukup besar dalam jumlah pekerja.
Jawa Tengah
Dengan jumlah pekerja sebanyak 31.106, Jawa Tengah menempati urutan ketiga di Pulau Jawa. Meskipun memiliki pertumbuhan positif sebesar 59.06%, Jawa Tengah masih perlu meningkatkan investasinya di sektor ini agar dapat bersaing lebih ketat dengan Jawa Timur dan Jawa Barat. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan, tetapi masih di bawah potensi maksimal yang bisa dicapai.
Bali
Bali menduduki peringkat pertama di luar Pulau Jawa dengan jumlah pekerja sebanyak 8.898. Pertumbuhan sebesar 18.75% menunjukkan adanya peningkatan yang stabil. Meskipun jumlahnya tidak sebesar provinsi lain di Jawa, Bali menunjukkan komitmen dalam mengembangkan sektor ini. Hal ini, menjadi indikasi kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik.
Riau
Riau mencatat jumlah pekerja sebanyak 8.434 dan menempati urutan kelima secara nasional. Pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 190.33% menunjukkan potensi besar sektor ini di Sumatera. Pertumbuhan ini juga menandakan adanya investasi signifikan dan perhatian khusus terhadap pengelolaan lingkungan di wilayah tersebut. Riau menunjukkan kemajuan pesat dalam pengembangan sektor ini.