Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat terjangkit virus corona Covid-19. Bahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, ada 13% penderita corona yang merupakan anak-anak berusia 18 tahun ke bawah hingga 2 November 2021.
Secara rinci, ada 10,1% penderita corona yang merupakan anak berusia 6-18 tahun. Sementara, 2,9% penderita corona merupakan anak berusia 0-5 tahun.
Atas dasar itu, anak-anak pun ikut diberikan vaksin Covid-19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac untuk anak berusia 6 hingga 11 tahun.
Vaksin ini diberikan sebanyak dua dosis (600 SU atau 0,5mL/dosis). Interval pemberian antardosis vaksin tersebut kepada anak-anak selama empat pekan.
BPOM menjelaskan, vaksin Sinovac aman digunakan karena memiliki efek samping ringan hingga sedang sebagaimana hasil uji klinik pada 1.050 anak di Tiongkok. Kemudian, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksin dosis kedua menunjukkan seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 10%.
BPOM juga telah memberikan persetujuan vaksinasi kepada anak berusia 12 hingga 17 tahun. Vaksinasi pada anak penting karena pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan, sehingga anak semakin berisiko tertular Covid-19.
Selain vaksin, pencegahan corona dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M. Protokol tersebut terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
(Baca: Kasus Covid-19 Aktif Indonesia Urutan Ke-26 di Asia)