Laporan Kementerian Kesehatan dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menerangkan, prevalensi penyakit jantung Indonesia sebesar 0,85% pada 2023.
Berdasarkan latar pekerjaannya, terbanyak berasal dari aparatur negara, di antaranya pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI, Polri, sekaligus pegawai BUMN, dan BUMD sebesar 2,04%.
Selain itu, prevalensi penyakit jantung juga banyak terdeteksi kepada orang-orang yang tidak bekerja, yakni 1,42%.
Golongan lainnya adalah wiraswasta, dengan prevalensi sebesar 1,05%. Ada juga buruh kecil, sopir, atau pekerja rumah tangga (PRT) sebesar 0,90%.
Petani atau buruh tani juga mengantongi prevalensi yang tak kecil, yakni 0,86%. Setelahnya ada pegawai swasta dan nelayan dengan prevalensi masing-masing 0,68% dan 0,36%.
Sementara itu, anak-anak sekolah juga terkena penyakit jantung dengan prevalensi 0,12%. Sementara pekerjaan lainnya terhimpun hingga 1,66%.
Prevalensi penyakit jantung dihitung berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur dalam bentuk persentase.
Sebagai informasi, SKI 2023 merupakan riset lanjutan dari Riskesdas 2018 yang dilakukan Kemenkes bersama Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK).
Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengukuran dan pemeriksaan. Sebagian besar atau sekitar 75% indikator kesehatan utama yang telah dikumpulkan pada 2007, 2013, dan 2018 yang lalu diukur kembali pada 2023 dengan penambahan indikator.
(Baca juga: Yogyakarta, Provinsi dengan Prevalensi Penyakit Jantung Tertinggi 2023)