Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2024 sebesar 4.95 persen. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5 persen. Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dalam tiga tahun terakhir (2021-2023) yang hanya sebesar 4.73 persen.
Secara historis, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menunjukkan fluktuasi. Setelah mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir pada tahun 2017 sebesar 5.66 persen, pertumbuhan sempat melambat hingga mencapai titik terendah pada tahun 2020 dengan kontraksi turun 2.52 persen akibat pandemi COVID-19. Pertumbuhan kembali membaik pada tahun-tahun berikutnya, namun belum mampu melampaui capaian tahun 2017.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Jasa Pendidikan Periode 2013-2025)
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2024 menempati peringkat ke-2. Jawa Tengah mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan 4.95 persen, disusul Jawa Timur dengan 4.93 persen, dan DKI Jakarta 4.90 persen. Secara nasional, Jawa Barat berada pada peringkat ke-16.
Anomali terlihat pada tahun 2020 ketika pandemi menyebabkan kontraksi ekonomi yang signifikan. Namun, pemulihan ekonomi pasca-pandemi terlihat jelas pada tahun 2021 dengan pertumbuhan mencapai 3.74 persen, meskipun belum sepenuhnya kembali ke level sebelum pandemi. Ranking Jawa Barat menurut pulau juga sempat naik ke peringkat 1 pada tahun 2022, menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam pemulihan ekonomi.
Kenaikan tertinggi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan mencapai 6.26 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 akibat dampak pandemi yang sangat besar. Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Barat cukup resilien dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi global dan nasional.
Kep. Riau
Kepulauan Riau mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.02 persen, menempatkannya pada peringkat ke-3 di Sumatera. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5.16 persen. Pertumbuhan ini mencerminkan pemulihan ekonomi yang stabil di sektor maritim dan pariwisata setelah pandemi, meskipun masih terdapat tantangan dalam diversifikasi ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan turun 2.71 persen.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Protestan di Jawa Tengah 2015-2024)
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.02 persen, menduduki peringkat ke-4 di Pulau Sulawesi. Dengan pertumbuhan 11.31 persen, daerah ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan sektor pertanian dan perikanan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Investasi di sektor infrastruktur juga turut berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah.
Jawa Tengah
Jawa Tengah berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4.95 persen, menjadikannya yang tertinggi di Pulau Jawa. Walaupun mengalami penurunan tipis turun 0.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Jawa Tengah tetap menunjukkan kinerja yang solid berkat sektor industri pengolahan dan pariwisata yang berkembang pesat. Sektor UMKM juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Jawa Timur
Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4.93 persen, Jawa Timur menempati peringkat ke-4 di Pulau Jawa. Penurunan turun 0.4 persen dari tahun sebelumnya tidak mengurangi signifikansi Jawa Timur sebagai salah satu pusat ekonomi utama di Indonesia. Sektor pertanian, industri, dan perdagangan menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Investasi di sektor manufaktur juga terus meningkat, menarik perhatian investor domestik dan asing.
DKI Jakarta
DKI Jakarta mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4.90 persen, menempatkannya pada peringkat ke-5 di Pulau Jawa. Penurunan turun 1.21 persen menunjukkan tantangan yang dihadapi ibu kota dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Sektor jasa keuangan, properti, dan perdagangan menjadi pilar utama perekonomian Jakarta. Pemerintah daerah terus berupaya mendorong investasi di sektor teknologi dan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing Jakarta.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4.9 persen, menduduki peringkat ke-3 di Pulau Kalimantan. Dengan pertumbuhan 9.87 persen, menunjukkan kinerja yang baik di tengah tantangan sektor pertambangan dan perkebunan. Diversifikasi ekonomi ke sektor pariwisata dan industri pengolahan hasil hutan menjadi strategi utama untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat.