Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebesar 9,86 persen pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan turun 4,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 37.810 jiwa dari total penduduk 422.566 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di Sumatera Selatan, penurunan persentase kemiskinan di Ogan Komering Ulu Selatan cukup signifikan. Pertumbuhan angka kemiskinan ini menempatkan Ogan Komering Ulu Selatan pada urutan ke-242 secara nasional. Meski demikian, perlu dicermati fluktuasi angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Prakiraan Cuaca di Ogan Komering Ulu Selatan 21 Jul-01 Agu/25)
Data historis menunjukkan persentase kemiskinan tertinggi di Ogan Komering Ulu Selatan terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 21,06 persen. Sedangkan persentase terendah tercatat pada tahun 2024, yaitu 9,86 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2008, yaitu -23,21 persen. Sementara pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006, yaitu 14,33 persen. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 10,26 persen, sedangkan rata-rata lima tahun terakhir adalah 10,36 persen.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Ogan Komering Ulu Selatan berada di antara Kabupaten Muara Enim (9,79 persen) dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (9,82 persen). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Ogan Komering Ulu Selatan relatif sebanding dengan wilayah-wilayah tersebut.
Kabupaten Empat Lawang
Kabupaten Empat Lawang memiliki persentase kemiskinan 10,78 persen dan menduduki peringkat 211 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 28.420 jiwa, yang merepresentasikan sebagian kecil dari total populasi 336.158 jiwa. Garis kemiskinan di daerah ini berada di angka Rp 421.747,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 19,45 juta per tahun, dengan pertumbuhan 5,90 persen. Kabupaten ini menunjukkan dinamika penurunan kemiskinan turun 8,64 persen.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim memiliki persentase kemiskinan 9,79 persen dan menduduki peringkat 244 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Muara Enim adalah 66.420 jiwa, yang relatif kecil dibandingkan dengan total penduduk 645.250 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 491.107,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Muara Enim terbilang tinggi, yaitu Rp 182,11 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka positif sebesar 1,46 persen, namun pertumbuhan angka kemiskinan mengalami penurunan signifikan turun 10,43 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Aceh Besar | 2004 - 2024)
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki persentase kemiskinan 10,68 persen, menduduki peringkat 219 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 41.540 jiwa dari total populasi 387.348 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp 563.523,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 53,43 juta per tahun dengan pertumbuhan sebesar 6,78 persen. Wilayah ini menunjukkan penurunan angka kemiskinan turun 6,81 persen.
Kota Palembang
Kota Palembang memiliki persentase kemiskinan 9,77 persen, menduduki peringkat 245 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 173.590 jiwa. Kota ini memiliki jumlah penduduk 1.781.672 jiwa. Garis kemiskinan di Palembang mencapai Rp 660.932,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 121,15 juta per tahun dengan pertumbuhan sebesar 6,25 persen. Kota Palembang menunjukkan sedikit penurunan angka kemiskinan -4,40 persen.
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir memiliki persentase kemiskinan 9,82 persen, menempatkannya pada urutan ke-243 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 19.790 jiwa, bagian kecil dari total penduduk 212.220 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp 503.822,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 45,70 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,23 persen. Penukal Abab Lematang Ilir mengalami penurunan angka kemiskinan turun 9,99 persen.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih memiliki persentase kemiskinan 10,13 persen, dan menduduki peringkat 239 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 20.410 jiwa dari total penduduk 211.395 jiwa. Garis kemiskinan di Prabumulih mencapai Rp 650.002,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 51,81 juta per tahun dengan pertumbuhan 5,72 persen. Kota ini menunjukkan penurunan angka kemiskinan turun 9,80 persen.