Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan status risiko penularan Covid-19 Indonesia berada di level 1 atau rendah. Indonesia bersama 29 negara lainnya, seperti Bangladesh, Bhutan, dan Chad berhasil masuk kategori level rendah seiring turunnya risiko penyebaran virus corona.
Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka penularan virus corona tersebut tidak lepas dari upaya keras pemerintah untuk melakukan vaksinasi serta meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurut CDC, terdapat 15 negara dengan tingkat penularan dengan level 2 atau moderat, di antaranya Argentina, Bahrain, Kamerun, serta Ethopia. Kemudian, CDC menempatkan 56 negara dengan tingkat penularan level 3 (tinggi), antara lain, Vietnam, Korea Selatan dan Spanyol. Ada pula 56 negara yang memiliki tingkat penularan level 4 (sangat tinggi), antara lain, Malaysia, Belanda, Jerman, serta Austria.
Sementara itu, terdapat 40 negara yang tidak diketahui statusnya. Untuk kondisi ini, CDC menyarankan negara-negara, seperti Aljazair, Yaman, Afghanistan, Kamboja berada di level 4 (sangat tinggi).
CDC menggunakan Travel Health Notices (THN) untuk memperingatkan wisatawan dan audiens lainnya tentang ancaman penularan Covid-19 di seluruh dunia. Salah satu kriteria utama baik buruknya sebuah negara sebagai destinasi dengan melihat tingkat insiden kumulatif Covid-19 selama 28 hari terakhir per 100 ribu penduduk.
Negara dengan jumlah insiden di bawah 50 jiwa per per 100 ribu penduduk berada di level 1, jumlah insiden 50-99 jiwa per per 100 ribu penduduk berada di level 2, jumlah insiden 100-500 jiwa per per 100 ribu penduduk berada di level 3, dan insiden Covid-19 di atas 500 jiwa per per 100 ribu penduduk berada di level 4.
(baca: Kasus Covid-19 RI Berkurang 31% dalam Sepekan, Terendah di Antara Negara G20)