Angka kematian bayi adalah salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesehatan ibu dan anak. Semakin rendah angka kematian bayi di suatu wilayah mengindikasikan semakin baiknya program kesehatan mereka.
Berdasarkan data Bank Dunia, angka kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) Indonesia sebesar 11,7 dari 1.000 bayi lahir hidup pada 2021. Artinya, terdapat antara 11 sampai 12 bayi neonatal yang meninggal dari setiap 1.000 bayi yang terlahir hidup.
Angka tersebut menunjukkan perbaikan dibanding tahun sebelumnya yang masih 12,2 dari 1.000 bayi lahir hidup. Dalam satu dekade terakhir angka kematian bayi neonatal Indonesia juga menunjukkan tren turun dan selalu di bawah rata-rata dunia. Pada 2021, angka kematian bayi neonatal secara global sebesar 17 dari 1.000 bayi lahir hidup.
Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), angka kematian bayi Indonesia berada di urutan ke-5 tertinggi dari 10 negara.
Angka kematian bayi neonatal Indonesia jauh lebih tinggi dari Singapura yang hanya 0,8 dari 1.000 bayi lahir hidup pada 2021. Artinya, hanya ada kira-kira 1 bayi neonatal yang meninggal dari 1.000 bayi yang terlahir hidup di Negeri Singa tersebut.
Kematian bayi neonatal Indonesia juga lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, serta Vietnam seperti terlihat pada grafik.
Sementara Myanmar merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki angka kematian bayi neonatal tertinggi, yakni sebanyak 22,3 dari 1.000 bayi lahir hidup. Angka kematian bayi neonatal Laos, Kamboja, dan Filipina juga lebih tinggi dibanding Indonesia.
(Baca: Angka Kematian Bayi Neonatal Indonesia Menunjukkan Tren Turun)