Pemerintah telah melaksanakan vaksinasi booster kedua Covid-19 untuk kelompok tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak 1,9 juta nakes menjadi sasaran penerima booster kedua. Lantas, kapan vaksinasi booster kedua berikan untuk umum?
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pihaknya belum mengeluarkan kebijakan untuk pelaksanaan vaksin booster kedua terhadap publik.
"Belum ada kebijakan, kita selesaikan dulu yang pertama. Booster pertama itu baru 20 persen, itu dulu," kata Maxi dikutip dari Detik.com, Senin (8/8/2022).
Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga 8 Agustus 2022 pukul 18.00 WIB tercatat ada sekitar 57,74 juta dosis vaksin booster pertama Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat.
Sehingga, cakupan vaksinasi booster dalam negeri sudah mencapai 24,61% dari total sasaran vaksinasi yang berjumlah 208,26 juta orang.
Vaksinasi booster paling banyak diberikan kepada masyarakat rentan dan umum, yakni sebanyak 40,04 juta dosis. Jumlah ini setara 28,36% dari target 141,21 juta dosis.
Vaksinasi booster untuk petugas publik sebanyak 8,32 juta dosis atau sekitar 48,03% dari target 17,32 juta dosis. Lalu, untuk kelompok lanjut usia (lansia) sebanyak 6,08 juta dosis atau sekitar 28,25% dari target 21,55 juta dosis.
Kemudian sebanyak 1,69 juta dosis vaksinasi booster telah diberikan kepada tenaga kesehatan atau 115,71% dari target 1,46 juta dosis.
Terakhir, pemberian vaksinasi booster kepada tenaga pendidik mencapai 764,18 ribu dosis, dan kelompok masyarakat gotong royong sebanyak 608,28 ribu dosis. Sementara, tak ada data mengenai capaian vaksinasi booster pada kelompok usia 6-11 tahun dan 12-17 tahun di laman Kemenkes.
Adapun vaksinasi booster sangat penting dilakukan guna mencegah tingkat keparahan pasien apabila terinfeksi Covid-19. Hal ini juga diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan para peneliti yang tergabung dalam Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).
"Orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 28 kali lipat dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster," demikian dikutip dari studi tersebut pada Jumat (22/7/2022).
(Baca: Studi UI: Risiko Kematian Akibat Covid-19 Capai 28 Kali Lipat Tanpa Vaksinasi)