Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Menurut Provinsi (ADHK 2010) Aceh pada tahun 2024 sebesar Rp 27,68 triliun. Terjadi pertumbuhan positif sebesar 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di Aceh jika diukur berdasarkan PDRB per kapita. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 2,83%.
Secara historis, nilai PDRB per kapita Aceh mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 terjadi penurunan turun 2,61%, sementara kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan 3,45%. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 2,32% per tahun. Pertumbuhan tahun 2024 lebih baik dari rata-rata 5 tahun terakhir.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Kuantan Singingi 2,48%)
Peringkat Aceh menurut pulau Sumatera adalah ke-9 pada tahun 2024, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, peringkat secara nasional adalah ke-31, juga sama dengan tahun 2023. Posisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh masih perlu ditingkatkan dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Secara nilai, PDRB per kapita Aceh masih berada di bawah rata-rata nasional.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2019 sebesar Rp 828,51 miliar, sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp 129,46 miliar. Pada tahun 2015 terjadi penurunan signifikan sebesar Rp 604,73 miliar. Anomali ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fluktuasi ini menggambarkan dinamika ekonomi Aceh yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), pertumbuhan PDRB per kapita Aceh menunjukkan peningkatan. Ini mengindikasikan bahwa ekonomi Aceh sedang dalam tren positif dan berpotensi untuk terus berkembang di masa depan. Pemerintah daerah perlu terus mendorong investasi dan meningkatkan daya saing daerah agar pertumbuhan ekonomi dapat terus berkelanjutan.
Jawa Tengah
Jawa Tengah menempati peringkat ke-28 secara nasional dengan nilai PDRB per kapita sebesar Rp 30,53 triliun. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 3,98% menunjukkan kinerja yang solid dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi ekonomi yang besar di Pulau Jawa, meskipun masih berada di bawah beberapa provinsi lainnya.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kota Palopo | 2024)
Lampung
Lampung berada di peringkat ke-29 secara nasional dengan nilai PDRB per kapita sebesar Rp 29,89 triliun. Pertumbuhan ekonomi Lampung tercatat sebesar 3,4%, menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Meskipun berada di urutan ke-8 di Pulau Sumatera, Lampung memiliki potensi untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui sektor pertanian dan industri.
Kalimantan Barat
Dengan nilai PDRB per kapita sebesar Rp 28,54 triliun, Kalimantan Barat menempati peringkat ke-30 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sebesar 3,57% menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Kalimantan Barat memiliki potensi besar di sektor pertambangan dan perkebunan yang dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kalimantan Barat menempati posisi ke-5 di pulau Kalimantan.
Gorontalo
Gorontalo mencatatkan nilai PDRB per kapita sebesar Rp 26,83 triliun dan berada di peringkat ke-32 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Gorontalo sebesar 2,89% menunjukkan adanya peningkatan, meskipun masih perlu ditingkatkan lagi. Gorontalo menempati posisi ke-5 di pulau Sulawesi. Sektor perikanan dan pertanian menjadi andalan Gorontalo yang perlu terus dioptimalkan.
Bengkulu
Bengkulu memiliki nilai PDRB per kapita sebesar Rp 25,78 triliun dan menempati peringkat ke-33 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 3,32% menunjukkan kinerja yang cukup baik. Bengkulu menempati urutan ke-10 di pulau Sumatera. Pemerintah daerah perlu terus mendorong investasi dan meningkatkan daya saing daerah agar pertumbuhan ekonomi dapat terus berkelanjutan.
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat mencatatkan nilai PDRB per kapita sebesar Rp 24,67 triliun dan menempati peringkat ke-34 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat sebesar 3,22% menunjukkan adanya peningkatan, meskipun masih perlu ditingkatkan lagi. Sulawesi Barat menempati posisi ke-6 di pulau Sulawesi. Sulawesi Barat memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian yang dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.