Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Persentase Desa dan Kelurahan dengan Kondisi Sinyal Telepon Sangat Kuat di Sulawesi Utara pada 2024 mencapai 28.4 persen. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 26.84 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar 21.5 persen, dan juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2023) yang hanya 21.6 persen. Terjadi peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir, di mana pada 2019 sempat mengalami penurunan turun 10.5 persen.
(Baca: Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - US Wheat Futures Pagi Hari Diperdagangkan 535.63 Bushel (Rabu, 12 November 2025))
Peningkatan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 26.84 persen. Sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2019.
Secara ranking di pulau Sulawesi, Sulawesi Utara berada di peringkat kedua. Untuk peringkat se-Indonesia, Sulawesi Utara berada di peringkat ke-7 pada tahun 2024, naik dari peringkat ke-9 pada tahun 2021. Anomali terjadi pada tahun 2019 dimana pertumbuhan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun lainnya.
Fluktuasi terjadi dalam lima tahun terakhir, dengan penurunan pada tahun 2019 dan kenaikan signifikan pada tahun 2024. Kondisi ini mengindikasikan adanya dinamika dalam infrastruktur telekomunikasi di Sulawesi Utara.
Bali
Bali menempati urutan keempat secara nasional dengan persentase 42.96 persen, pertumbuhan sebesar 38.55 persen. Nilai ini menunjukkan posisi Bali sebagai salah satu provinsi dengan sinyal telepon terkuat, meskipun berada di urutan kedua di wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Peningkatan ini memperkuat infrastruktur telekomunikasi di Bali, mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Menuju Level US$15.065 /Ton (Selasa, 11 November 2025))
Gorontalo
Gorontalo menduduki peringkat kelima secara nasional dengan nilai 39.07 persen. Pertumbuhan mencapai 24.69 persen. Gorontalo unggul di pulau Sulawesi. Hal ini mencerminkan investasi yang efektif dalam infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut. Dengan sinyal yang kuat, Gorontalo dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Jawa Timur
Jawa Timur berada di peringkat keenam secara nasional dengan persentase 37.41 persen. Pertumbuhan tercatat sebesar 29.22 persen. Meskipun berada di urutan kedua di Pulau Jawa, Jawa Timur menunjukkan kemajuan signifikan dalam kualitas sinyal telepon. Kondisi ini mendukung aktivitas bisnis dan komunikasi yang efisien di seluruh provinsi.
Sumatera Barat
Sumatera Barat menempati urutan kedelapan secara nasional dengan persentase 27.76 persen, yang mencerminkan pertumbuhan sebesar 15.62 persen. Di Pulau Sumatera, Sumatera Barat berada di posisi kedua dengan sinyal terkuat. Ini menunjukkan peningkatan yang stabil dalam infrastruktur telekomunikasi, mendukung konektivitas dan akses informasi bagi masyarakat setempat.
Jawa Barat
Dengan nilai 25.94 persen, Jawa Barat berada di peringkat kesembilan secara nasional. Jawa Barat mengalami pertumbuhan sebesar 26.69 persen. Kendati menempati urutan ketiga di Pulau Jawa, investasi dalam infrastruktur telekomunikasi terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas sinyal di seluruh provinsi, mendukung aktivitas ekonomi dan sosial yang semakin berkembang.
Kep. Riau
Kepulauan Riau menempati urutan kesepuluh secara nasional dengan persentase 25.35 persen, serta pertumbuhan yang mencapai 50.68 persen. Kepulauan Riau berada di urutan ketiga di Pulau Sumatera. Peningkatan infrastruktur telekomunikasi di Kepulauan Riau penting untuk mendukung sektor pariwisata dan konektivitas maritim di wilayah tersebut.