Laporan terbaru aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas, menunjukkan, tingkat polusi udara di wilayah Jabodetabek bukan yang terburuk di Indonesia sepanjang November 2023, melainkan Bandung Raya.
Kadar polusi udara di Bandung Raya dihitung berdasarkan tingkat polusi particulate matter (PM) 2.5. Tercatat, kota ini memiliki rata-rata konsentrasi PM2.5 sebanyak 49 mikrogram per meter kubik.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), standar kualitas udara yang baik memiliki bobot konsentrasi PM 2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik. Ini artinya, tingkat polusi di Bandung Raya 9,8 kali lipat lebih buruk dari standar WHO.
Berdasarkan indeks kualitas udara Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat US EPA, tingkat polusi udara PM 2.5 pada rentang 0-12 mikrogram per meter kubik artinya memiliki kualitas udara baik, sementara rentang 12,1-35,4 mikrogram per meter artinya kualitas udara sedang atau moderat, dan rentang 35,5-55,4 mikrogram per meter kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Selanjutnya, kualitas udara tidak sehat berada di rentang 55,5-150,4 mikrogram per meter, lalu kualitas udara sangat tidak sehat berada di rentang 150,5-250,4 mikrogram per meter, dan kualitas udara berbahaya atau beracun memiliki rentang lebih dari 250,4 mikrogram per meter.
Apabila merujuk indeks tersebut, maka kualitas udara di Bandung Rata tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif. Sejumlah wilayah Jabodetabek juga masuk ke kategori ini pada November 2023.
Co-founder & CEO of Nafas Nathan Roestandy mengatakan, hujan turun mengguyur banyak wilayah menjelang pergantian tahun dengan intensitas yang bervariasi, mulai dari sedang hingga lebat. Menurut dia, pantauan sensor Nafas melihat adanya tren polusi yang kembali meningkat setelah udara sempat bersih sejenak setelah dibilas hujan.
“Ini artinya, masih ada sumber polusi besar yang mesti diatasi, dan kita tidak bisa hanya mengharapkan perbaikan kualitas udara dari hujan saja,” kata Nathan dilansir dari laporan tersebut.
Berikut 10 kota/wilayah dengan tingkat polusi udara PM 2.5 tertinggi di Indonesia pada November 2023:
- Bandung Raya: 49 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Tangerang Selatan: 45 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Tangerang: 45 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Bekasi: 42 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Depok: 41 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Bogor: 41 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Surabaya: 40 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- DKI Jakarta: 40 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Semarang: 36 mikrogram per meter kubik (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Malang 34: mikrogram per meter kubik (moderat)
(Baca: Kualitas Udara Jawa Barat Pagi Hari Terburuk di Indonesia (Rabu, 13 Desember 2023))