Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2024 sebanyak 1305 pekerja. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 78.28% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga tercermin dalam selisih nilai yang mencapai 573 pekerja. Capaian ini menempatkan Kabupaten Aceh Besar pada peringkat 61 di tingkat pulau dan peringkat 206 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang sebesar 563.67 pekerja, jumlah pekerja tahun 2024 jauh lebih tinggi. Bahkan, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yang sebesar 705.6 pekerja, pertumbuhan tahun ini tetap sangat signifikan. Hal ini mengindikasikan kinerja sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Aceh Besar mengalami peningkatan yang cukup pesat.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah | 2004 - 2024)
Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2024 dengan 78.28%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 turun 46.05%. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Aceh Besar mengalami fluktuasi. Pada tahun 2021 terjadi penurunan yang signifikan dan mengalami anomali disebabkan penurunan terendah dalam 5 tahun terakhir. Akan tetapi, setelah tahun 2021, terjadi pemulihan dan peningkatan yang cukup baik hingga mencapai puncaknya pada tahun 2024.
Secara regional, di Pulau Sumatera, Kabupaten Aceh Besar berada di peringkat yang cukup baik, yaitu 61 dari seluruh kabupaten/kota yang ada. Sementara itu, secara nasional, Kabupaten Aceh Besar berada di peringkat 206. Data perbandingan menunjukkan bahwa kinerja Kabupaten Aceh Besar cukup kompetitif dibandingkan daerah lain di Sumatera.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2024 dengan peningkatan sebesar 573 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan penurunan sebesar 385 pekerja. Kondisi ini mengindikasikan adanya dinamika yang cukup besar dalam sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Aceh Besar, namun secara keseluruhan menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
Kabupaten Seram Bagian Barat
Kabupaten Seram Bagian Barat menempati peringkat 7 di tingkat pulau dan 203 secara nasional. Dengan jumlah pekerja mencapai 1315, Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami pertumbuhan 63.56%. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Seram Bagian Barat juga mengalami perkembangan yang positif. Nilai ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan nilai dua tahun sebelumnya yaitu 315 pekerja. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.
(Baca: Produksi Cabe Rawit di Kalimantan Utara | 2024)
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri berada di peringkat 59 di tingkat pulau dan peringkat 203 secara nasional dengan jumlah pekerja 1315. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 329.74%. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai dua tahun sebelumnya yang hanya 454 pekerja. Pertumbuhan yang signifikan ini menempatkan Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu daerah dengan perkembangan sektor pertambangan yang pesat. Angka pertumbuhan ini mencerminkan adanya peningkatan aktivitas dan investasi di sektor pertambangan di wilayah Wonogiri.
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kabupaten Ogan Komering Ulu menempati peringkat 60 di tingkat pulau dan peringkat 205 secara nasional. Jumlah pekerja di sektor pertambangan mencapai 1308, dengan pertumbuhan sebesar 37.83%. Meski tidak setinggi Kabupaten Wonogiri, pertumbuhan ini tetap positif dan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pertambangan. Nilai dua tahun sebelumnya tercatat 179 pekerja. Peringkat ini menunjukkan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki daya saing yang cukup baik di tingkat regional.
Kabupaten Buton Tengah
Kabupaten Buton Tengah berada di peringkat 25 di tingkat pulau dan peringkat 207 secara nasional. Dengan jumlah pekerja 1288, kabupaten ini mengalami penurunan pertumbuhan turun 47.28%. Penurunan ini cukup signifikan dibandingkan dengan nilai dua tahun sebelumnya yang mencapai 222 pekerja. Penurunan ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk mencari tahu penyebabnya dan mengambil langkah-langkah perbaikan. Peringkat ini menunjukkan adanya tantangan dalam pengembangan sektor pertambangan di wilayah ini.
Kabupaten Pangandaran
Kabupaten Pangandaran menempati peringkat 60 di tingkat pulau dan peringkat 208 secara nasional dengan jumlah pekerja 1284. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi yaitu sebesar 239.68%. Peningkatan ini menunjukkan adanya potensi besar dalam sektor pertambangan di Pangandaran. Nilai pertumbuhan ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan nilai dua tahun sebelumnya yang hanya 530 pekerja. Pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Pangandaran berhasil menarik investasi dan mengembangkan sektor pertambangan secara efektif.
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Selatan berada di peringkat 62 di tingkat pulau dan peringkat 209 secara nasional. Dengan jumlah pekerja 1278, kabupaten ini mengalami penurunan pertumbuhan turun 44.46%. Penurunan ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Nilai ini juga perlu dibandingkan dengan nilai dua tahun sebelumnya yang mencapai 1389 pekerja. Penurunan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Aceh Selatan perlu melakukan evaluasi dan strategi baru untuk meningkatkan kinerja sektor pertambangan.