Kementerian Pertanian mencatat produksi cabe rawit di Kalimantan Utara pada tahun 2024 mencapai 6.646,33 ton. Berdasarkan data historis, produksi cabe rawit di Kalimantan Utara menunjukkan pertumbuhan positif. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 4,32% atau 275,12 ton. Peningkatan ini melanjutkan tren positif yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir, meskipun terdapat fluktuasi. Produksi cabe rawit di Kalimantan Utara mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 74,74%.
Secara rata-rata, produksi cabe rawit di Kalimantan Utara dalam 3 tahun terakhir (2022-2024) adalah sekitar 6.297,51 ton. Jika dibandingkan dengan rata-rata produksi dalam 5 tahun terakhir (2020-2024) yang sekitar 5.608,07 ton, terlihat bahwa pertumbuhan produksi cabe rawit di Kalimantan Utara menunjukkan peningkatan yang lebih baik dalam 3 tahun terakhir. Kenaikan tertinggi dalam 10 tahun terakhir terjadi pada tahun 2021 dengan persentase 74,74%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2017 turun 9,68%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tengah Periode 2018-2023)
Pada tahun 2024, Kalimantan Utara menempati peringkat ke-3 produksi cabe rawit di Pulau Kalimantan. Peringkat ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-5. Secara nasional, Kalimantan Utara berada di peringkat ke-21 produsen cabe rawit. Nilai produksi cabe rawit di Kalimantan Utara masih berada di bawah provinsi lain di Kalimantan seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, namun menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Kenaikan produksi tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2021, dengan lonjakan produksi mencapai 2.489 ton. Sebaliknya, penurunan terbesar terjadi pada tahun 2017, yaitu sebesar 290 ton. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa produksi cabe rawit di Kalimantan Utara cukup sensitif terhadap faktor-faktor tertentu seperti kondisi cuaca, serangan hama, dan perubahan kebijakan pertanian.
Secara keseluruhan, produksi cabe rawit di Kalimantan Utara pada tahun 2024 menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun terdapat fluktuasi dari tahun ke tahun, peningkatan peringkat di tingkat pulau dan nasional menunjukkan bahwa Kalimantan Utara memiliki potensi untuk menjadi produsen cabe rawit yang lebih signifikan di masa depan.
Gorontalo
Gorontalo menempati urutan ke-4 di Pulau Sulawesi dengan produksi cabe rawit mencapai 10.372,04 ton. Meskipun mengalami penurunan sebesar 33,18% dibandingkan tahun sebelumnya, Gorontalo tetap menjadi salah satu produsen cabe rawit yang cukup signifikan di Sulawesi. Secara rata-rata, pertumbuhan produksi cabe rawit di Gorontalo cenderung fluktuatif. Penurunan ini bisa menjadi perhatian untuk evaluasi dan perbaikan strategi pertanian. Peringkat secara nasional adalah 18.
(Baca: Harga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 di Papua Paling Mahal di Indonesia (Selasa, 5 Agustus 2025))
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat berada di urutan ke-2 di Pulau Kalimantan dengan total produksi cabe rawit sebesar 9.836,39 ton. Dengan pertumbuhan sebesar 18,82%, provinsi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkatnya di Indonesia adalah 19. Kenaikan ini mencerminkan upaya yang berhasil dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian di Kalimantan Barat. Nilai produksi Kalimantan Barat menunjukkan potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan menempati urutan ke-7 di Pulau Sumatera dengan produksi cabe rawit mencapai 8.948,36 ton. Pertumbuhan sebesar 15,23% menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Sumatera Selatan berada di peringkat ke-20 secara nasional. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Sumatera Selatan memiliki potensi yang baik dalam pengembangan produksi cabe rawit. Dengan strategi yang tepat, Sumatera Selatan dapat meningkatkan posisinya sebagai produsen cabe rawit yang lebih signifikan.
Riau
Riau berada di urutan ke-8 di Pulau Sumatera dengan total produksi cabe rawit sebesar 6.285,64 ton. Mengalami penurunan sebesar 4,86% dibandingkan tahun sebelumnya, Riau perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan produktivitas cabe rawit. Peringkat nasional Riau adalah 22. Penurunan ini bisa menjadi sinyal perlunya inovasi dan adaptasi dalam praktik pertanian di Riau.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menempati posisi ke-4 di Pulau Kalimantan dengan produksi cabe rawit mencapai 6.058,33 ton. Mengalami penurunan sebesar 18,9% dibandingkan tahun sebelumnya, Kalimantan Timur perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk memulihkan dan meningkatkan produksi cabe rawit. Peringkat secara nasional adalah 23. Penurunan ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabe rawit di Kalimantan Timur.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ke-9 di Pulau Sumatera dengan total produksi cabe rawit sebesar 6.009,28 ton. Dengan pertumbuhan sebesar 9,1%, Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan peningkatan yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat nasional adalah 24. Peningkatan ini menunjukkan potensi pertumbuhan sektor pertanian di Kepulauan Bangka Belitung. Dengan strategi yang tepat, Kepulauan Bangka Belitung dapat meningkatkan kontribusinya dalam produksi cabe rawit secara nasional.