Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor transportasi dan pergudangan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 sebanyak 17.758 pekerja. Data historis menunjukkan adanya fluktuasi. BPS mencatat, pertumbuhan tahun 2024 sebesar 17,54% atau terjadi peningkatan sebanyak 2.650 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan jumlah pekerja transportasi dan pergudangan di Bengkulu cenderung fluktuatif dalam 5 tahun terakhir. BPS mencatat, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 158,37%, sedangkan penurunan terdalam tercatat pada tahun 2019 turun 55,08%. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan 3 tahun terakhir (2021-2023) sebesar 6,95%, pertumbuhan tahun 2024 jauh lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2019-2023) sebesar 41,85%, pertumbuhan tahun 2024 lebih rendah.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Sumatera Utara 2018 - 2024)
Pada tahun 2024, BPS mencatat ranking Bengkulu menurut pulau Sumatera berada pada urutan ke-9, sama seperti tahun sebelumnya. Sementara itu, ranking secara nasional berada pada urutan ke-27.
Kenaikan tertinggi dalam 10 tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan penambahan 10.137 pekerja, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan pengurangan 7.849 pekerja. Anomali terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, BPS mencatat Bengkulu berada di urutan bawah dalam jumlah pekerja sektor transportasi dan pergudangan. Nilai ini menunjukkan bahwa sektor ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut di Bengkulu.
Sulawesi Tenggara
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sulawesi Tenggara menempati ranking ke-3 di pulau Sulawesi dengan jumlah pekerja di sektor transportasi dan pergudangan sebanyak 22.703. Terjadi penurunan sebesar 8.94% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, Sulawesi Tenggara masih menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam sektor ini di wilayah Sulawesi. Besaran nilai ini menempatkannya pada urutan ke-24 secara nasional, menunjukkan potensi yang perlu terus dioptimalkan.
(Baca: Jumlah Pekerja di Riau | 2024)
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah mencatatkan diri pada peringkat ke-4 di Pulau Sulawesi. BPS mencatat, pertumbuhan negatif turun 1.95% dengan jumlah pekerja di sektor ini mencapai 21.876 orang. Data BPS ini menunjukkan adanya sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun begitu, posisi Sulawesi Tengah secara nasional berada di urutan ke-25, menandakan bahwa sektor transportasi dan pergudangan masih memiliki peranan penting dalam perekonomian daerah ini.
Maluku
Provinsi Maluku memimpin di antara provinsi-provinsi di Kepulauan Maluku dengan menempati ranking pertama. BPS mencatat, peningkatan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan mencapai 20.97%, menghasilkan total 21.454 pekerja di sektor transportasi dan pergudangan. Kinerja ini menempatkan Maluku pada urutan ke-26 secara nasional. Pencapaian ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki Maluku dalam mengembangkan sektor ini lebih lanjut.
Papua
Papua menempati posisi pertama di wilayah Papua. BPS mencatat penurunan yang cukup tajam dalam sektor ini, dengan pertumbuhan negatif turun 28.12%. Jumlah pekerja yang tercatat adalah 17.688 orang. Meski demikian, Papua tetap berada di peringkat ke-28 secara nasional. Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian khusus untuk memulihkan dan meningkatkan kinerja sektor transportasi dan pergudangan di Papua.
Papua Barat Daya
Dengan jumlah pekerja sebanyak 11.578 orang, BPS mencatat Papua Barat Daya berada di urutan kedua di wilayah Papua. Sayangnya, tidak ada data perbandingan dengan tahun sebelumnya. Meski begitu, peringkat ke-29 secara nasional menunjukkan bahwa sektor ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Maluku Utara
Maluku Utara mencatatkan jumlah pekerja di sektor transportasi dan pergudangan sebanyak 10.608 orang. BPS mencatat penurunan turun 5.48%. Data ini menempatkannya di posisi ke-2 di Kepulauan Maluku dan urutan ke-30 secara nasional. Meskipun mengalami penurunan, Maluku Utara tetap menunjukkan kontribusi yang relevan dalam sektor ini di tingkat regional dan nasional.