Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada tahun 2024 sebanyak 105.346 pekerja. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,71% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat 99.652 pekerja, atau terdapat selisih nilai sebesar 5.694 pekerja. Capaian ini menempatkan Kepulauan Meranti pada peringkat ke-105 di Pulau Sumatera.
Secara historis, jumlah pekerja di Kepulauan Meranti mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010, tercatat 73.797 pekerja, kemudian meningkat hingga 82.353 pekerja pada tahun 2015. Setelah itu, sempat terjadi penurunan menjadi 80.617 pekerja pada tahun 2018, sebelum akhirnya kembali meningkat hingga mencapai angka tertinggi pada tahun 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023, dengan pertumbuhan mencapai 14,84%. Pertumbuhan ini diikuti dengan kenaikan sebesar 5,71% pada tahun 2024, menunjukkan tren positif yang berkelanjutan.
(Baca: Pendapatan Pemprov dari Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan dalam APBD Pemda di Kep. Bangka Belitung | 2024)
Dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023), yaitu 91.670 pekerja, jumlah pekerja pada tahun 2024 lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan rata-rata lima tahun sebelumnya (2019-2023), yaitu 87.828 pekerja, pertumbuhan tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Ranking Kabupaten Kepulauan Meranti di Pulau Sumatera juga mengalami perbaikan dari peringkat 116 pada tahun 2022 menjadi peringkat 105 pada tahun 2024. Peringkat secara nasional dari 368 pada tahun 2022, naik ke 343 pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Pulau Sumatera, Kabupaten Kepulauan Meranti berada di bawah beberapa daerah lain dalam hal jumlah pekerja. Data perbandingan menunjukkan bahwa daerah lain seperti Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, dan Kabupaten Bangka Selatan memiliki jumlah pekerja yang lebih tinggi. Meski demikian, pertumbuhan positif di Kepulauan Meranti menunjukkan potensi perkembangan ekonomi yang baik di wilayah ini.
Anomali terjadi pada tahun 2018 ketika terjadi penurunan jumlah pekerja. Namun, data lima tahun terakhir menunjukkan bahwa penurunan ini hanya bersifat sementara dan jumlah pekerja terus meningkat setelahnya. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja di Kabupaten Kepulauan Meranti dalam beberapa tahun terakhir.
Kabupaten Ngada
Kabupaten Ngada mencatatkan jumlah pekerja sebanyak 107.704 orang, dengan pertumbuhan mencapai 18,81%. Peningkatan signifikan ini menempatkan Ngada pada peringkat ke-32 di antara kabupaten/kota di Nusa Tenggara dan Bali. Nilai pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kabupaten lain di pulau tersebut, menunjukkan perkembangan ekonomi yang pesat di Kabupaten Ngada.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Budha di Riau 2019-2024)
Kabupaten Minahasa Utara
Kabupaten Minahasa Utara memiliki 107.430 pekerja, dengan pertumbuhan 4,83%. Pertumbuhan positif ini menempatkan Minahasa Utara pada peringkat ke-41 di Pulau Sulawesi. Angka ini menunjukkan bahwa Minahasa Utara terus mengalami peningkatan dalam sektor ketenagakerjaan, meskipun tidak sebesar Kabupaten Ngada, tetapi tetap stabil dan menjanjikan.
Kabupaten Bangka Tengah
Di Pulau Sumatera, Kabupaten Bangka Tengah mencatatkan 106.144 pekerja. Walaupun pertumbuhan hanya 1,66%, posisi Bangka Tengah berada pada peringkat ke-104 di pulau tersebut. Nilai ini mengindikasikan bahwa Bangka Tengah tetap menjadi salah satu daerah dengan jumlah pekerja yang cukup signifikan di Sumatera, meskipun pertumbuhannya tidak secepat wilayah lain.
Kabupaten Mamuju Utara
Kabupaten Mamuju Utara, dengan jumlah pekerja 105.178 orang, mencatat pertumbuhan 2,84% di Pulau Sulawesi. Peringkatnya berada pada urutan ke-42. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas ekonomi di Mamuju Utara dan kontribusi signifikan terhadap sektor ketenagakerjaan di wilayah tersebut.
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Selatan memiliki 104.440 pekerja dan mengalami pertumbuhan 1,79%. Meskipun pertumbuhan tidak terlalu tinggi, Aceh Selatan tetap menjadi salah satu daerah dengan jumlah pekerja yang signifikan di Pulau Sumatera, menempati peringkat ke-106. Pertumbuhan yang stabil ini memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Aceh Selatan.