Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah polindes di Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2024 sebanyak 55 polindes. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 71.88% dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya berjumlah 32 polindes. Meski demikian, jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2019-2021) yaitu 27.67 polindes, jumlah polindes di Pidie Jaya pada 2024 jauh lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2018-2021) yaitu 51 polindes, pertumbuhan ini masih menunjukkan performa yang lebih baik.
Secara historis, jumlah polindes di Pidie Jaya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan mencapai 77.94%, melonjak dari 68 menjadi 121 polindes. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2019, dengan penurunan turun 79.34%, merosot dari 121 menjadi hanya 25 polindes. Anomali ini perlu dicermati, mengingat fluktuasi yang ekstrem dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan di tingkat desa. Pada tahun 2024, Pidie Jaya menempati peringkat ke-20 di Pulau Sumatera dan peringkat ke-66 secara nasional.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Kep. Bangka Belitung 2019-2024)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Pulau Sumatera, Pidie Jaya menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Namun, masih ada beberapa daerah lain yang memiliki jumlah polindes lebih tinggi. Kondisi ini mengindikasikan perlunya peningkatan infrastruktur dan sumber daya manusia di bidang kesehatan, khususnya di tingkat desa.
Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Tengah menempati peringkat ke-8 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali dengan nilai 56 polindes. Pertumbuhan polindes di wilayah ini cukup signifikan, mencapai 600% dibandingkan dua tahun sebelumnya yang hanya 1 polindes. Angka ini menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat desa. Secara nasional, Lombok Tengah menduduki peringkat ke-64.
Kabupaten Bintan
Dengan nilai yang sama dengan tahun sebelumnya, Kabupaten Bintan berada di peringkat ke-19 di Pulau Sumatera. Kabupaten Bintan memiliki 56 polindes. Meskipun tidak mengalami pertumbuhan, jumlah ini menunjukkan stabilitas dalam penyediaan fasilitas kesehatan di desa. Posisi Bintan secara nasional sama dengan Lombok Tengah, yaitu peringkat ke-64.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir menduduki peringkat ke-20 di Pulau Sumatera dengan nilai 55 polindes. Nilai ini sedikit menurun atau turun 9.84% dibandingkan dua tahun sebelumnya berjumlah 72 polindes. Penurunan ini perlu menjadi perhatian agar pelayanan kesehatan di desa tidak terganggu. Kabupaten Samosir berada di peringkat ke-66 secara nasional.
(Baca: Jumlah Pekerja Paruh Waktu di Jambi | 2024)
Kabupaten Donggala
Kabupaten Donggala menempati peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi dengan nilai 53 polindes. Pertumbuhan polindes di daerah ini cukup menggembirakan, mencapai 32.5% dibandingkan dua tahun sebelumnya yang hanya 37 polindes. Hal ini menunjukkan upaya yang baik dalam meningkatkan akses kesehatan di wilayah tersebut. Secara nasional, Kabupaten Donggala berada di peringkat ke-68.
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Situbondo berada di peringkat ke-24 di Pulau Jawa dengan nilai 53 polindes. Pertumbuhan polindes di Situbondo sangat tinggi mencapai 165% dibandingkan dua tahun sebelumnya berjumlah 22 polindes. Secara nasional Kabupaten Situbondo berada di posisi sama dengan Kabupaten Donggala, yaitu peringkat ke-68.