Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Provinsi Lampung pada tahun 2024 sebesar Rp 1.149,54 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,32% dibandingkan tahun 2023. Meskipun terjadi pertumbuhan, angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 4,83%.
Secara historis, PDRB sektor ini di Lampung mengalami fluktuasi. Dari tahun 2010 hingga 2024, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan 15,38%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan 1,45%. Rata-rata pertumbuhan PDRB sektor ini dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 3,42%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) yaitu 6,31%. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ini cenderung melambat dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Periode 2013-2024)
Pada tahun 2024, PDRB Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Lampung menempati peringkat pertama di Pulau Sumatera. Namun, secara nasional, Lampung berada di peringkat ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Lampung memiliki kontribusi signifikan di Sumatera, kontribusinya secara nasional masih perlu ditingkatkan.
Dibandingkan provinsi lain di Pulau Sumatera, nilai PDRB Lampung pada tahun 2024 adalah yang tertinggi. Provinsi lain seperti Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Riau memiliki nilai PDRB sektor ini yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa sektor Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan di Lampung memiliki peran penting dalam perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, PDRB ADHB Sektor Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Provinsi Lampung pada tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif, meskipun sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat Lampung sebagai yang tertinggi di Sumatera menunjukkan potensi besar sektor ini, namun perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kontribusinya secara nasional.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) menempati peringkat ke-4 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 2.478,78 miliar. Pertumbuhan PDRB NTB sebesar 8,96% menunjukkan kinerja yang solid dibandingkan tahun sebelumnya. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 203,79 miliar mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan di sektor ini. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan PDRB sektor angkutan sungai danau di tingkat nasional, NTB menunjukkan performa yang lebih unggul.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Pertambangan dan Penggalian di Riau | 2024)
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat menduduki peringkat ke-5 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 1.292,1 miliar. Meskipun berada di peringkat tengah, Kalimantan Barat mencatatkan pertumbuhan PDRB sebesar 2,16%. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 27,28 miliar menunjukkan peningkatan yang moderat. Pertumbuhan ini perlu dipertimbangkan dalam konteks potensi pengembangan sektor angkutan sungai danau di Kalimantan Barat.
Banten
Dengan nilai PDRB sebesar Rp 1.169,9 miliar, Banten menempati peringkat ke-6 secara nasional. Pertumbuhan PDRB Banten sebesar 2,91% mencerminkan kinerja yang stabil. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 33,09 miliar menunjukkan peningkatan yang konsisten. Banten perlu terus berupaya meningkatkan daya saing sektor angkutan sungai danau untuk mempertahankan posisinya.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-8 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 935,31 miliar. Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan sebesar 5% menunjukkan potensi yang menjanjikan. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 44,56 miliar mengindikasikan peningkatan yang signifikan. Upaya pengembangan sektor angkutan sungai danau perlu terus ditingkatkan untuk mengoptimalkan potensi Kalimantan Selatan.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara menduduki peringkat ke-9 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 861,05 miliar. Pertumbuhan PDRB Kalimantan Utara sebesar 8,97% menunjukkan kinerja yang sangat baik. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 70,86 miliar mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi yang pesat. Kalimantan Utara perlu terus berinvestasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia untuk memaksimalkan potensi sektor angkutan sungai danau.
Jawa Timur
Jawa Timur menempati peringkat ke-10 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 734,18 miliar. Pertumbuhan PDRB Jawa Timur sebesar 7,89% menunjukkan kinerja yang solid. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 53,7 miliar mengindikasikan peningkatan yang signifikan. Jawa Timur perlu terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor angkutan sungai danau.