Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, pada tahun 2024 sebanyak 1 Unit. Data historis menunjukkan jumlah ini stabil sejak tahun 2018, dengan nilai selalu berada di angka 1 Unit. Tidak ada pertumbuhan maupun penurunan jumlah rumah sakit dalam kurun waktu tersebut. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2021-2023) yang juga sebesar 1 Unit, kondisi ini menunjukkan tidak ada perubahan signifikan.
Dibandingkan 5 tahun terakhir (2019-2023), data tahun 2024 masih menunjukkan kondisi yang sama. Secara persentase, pertumbuhan selalu 0% sejak 2018. Ranking Kabupaten Kepulauan Aru menurut pulau berada di peringkat 17 pada tahun 2024, sedikit menurun dibandingkan tahun 2014 yang berada di peringkat 14. Kenaikan tertinggi tidak tercatat karena tidak ada pertumbuhan, sementara penurunan terendah juga tidak tercatat karena tidak ada penurunan.
(Baca: 23,38% Penduduk di Kabupaten Kepulauan Tanimbar Masuk Kategori Miskin)
Pada tahun 2024, Kabupaten Kepulauan Aru berada di peringkat 453 secara nasional dalam hal jumlah rumah sakit. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Pulau Maluku, kondisinya tidak lebih baik. Tidak ada kabupaten kota yang mengalami pertumbuhan positif. Jika dilihat data 5 tahun terakhir jumlah rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Aru tetap stabil. Kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
Anomali tidak terjadi pada data ini, karena jumlah rumah sakit selalu stabil selama beberapa tahun terakhir. Data ini menunjukkan bahwa pengembangan fasilitas kesehatan di Kabupaten Kepulauan Aru perlu ditingkatkan agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih optimal. Peningkatan dapat berupa penambahan jumlah rumah sakit atau peningkatan fasilitas yang ada.
Data menunjukkan tidak ada perubahan signifikan dalam jumlah rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Aru selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi dan merencanakan pengembangan fasilitas kesehatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fokus pada peningkatan fasilitas dan kualitas pelayanan juga perlu menjadi perhatian utama.
Kota Subulussalam
Kota Subulussalam menempati peringkat yang sama dengan Kabupaten Kepulauan Aru, yaitu 453 secara nasional. Nilai terakhir jumlah rumah sakit di Kota Subulussalam adalah 1 Unit. Tidak ada pertumbuhan yang tercatat. Kondisi ini mencerminkan perlunya peningkatan investasi di sektor kesehatan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan bagi masyarakat setempat.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Estonia 2015 - 2024)
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah juga memiliki kondisi yang serupa, dengan nilai terakhir 1 Unit dan tidak mengalami pertumbuhan. Secara nasional, kabupaten ini juga berada di peringkat 453. Hal ini mengindikasikan bahwa Tapanuli Tengah perlu mengevaluasi dan meningkatkan infrastruktur kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penduduknya.
Kabupaten Dairi
Sama seperti dua daerah sebelumnya, Kabupaten Dairi mencatatkan nilai terakhir 1 Unit dengan peringkat nasional 453. Tidak ada pertumbuhan yang terlihat. Kabupaten Dairi perlu mengambil langkah strategis untuk memperbaiki fasilitas kesehatan dan memastikan masyarakat memiliki akses yang memadai ke layanan medis.
Kabupaten Maybrat
Kabupaten Maybrat, dengan nilai terakhir 1 Unit dan peringkat 453, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk perbaikan di sektor kesehatan. Tidak ada pertumbuhan. Pemerintah daerah harus memprioritaskan pembangunan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di wilayah ini.
Kabupaten Jayapura
Kabupaten Jayapura juga menunjukkan kondisi yang serupa dengan nilai terakhir 1 Unit dan peringkat nasional 453. Tidak ada pertumbuhan. Peningkatan investasi dan pengembangan infrastruktur kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jayapura.