Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah hotel di Kabupaten Timor Tengah Utara pada tahun 2024 sebanyak 10 unit. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25% dibandingkan tahun 2021, yaitu 8 unit. Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, 2021 dan 2020 yang masing-masing mencatatkan 9 unit, terjadi sedikit peningkatan. Secara historis, jumlah hotel di kabupaten ini fluktuatif dalam 5 tahun terakhir. Sempat stagnan di 9 unit pada tahun 2020 dan 2021, kemudian naik signifikan di tahun 2024.
Pertumbuhan 25% pada tahun 2024 adalah yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Sementara, penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021 turun 11.11%. Rata-rata pertumbuhan jumlah hotel dalam 3 tahun terakhir (2020-2024) adalah 4.63%, yang lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir (2019-2024) sebesar 9.08%. Ini mengindikasikan bahwa terjadi perbaikan signifikan dalam sektor perhotelan di Kabupaten Timor Tengah Utara dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang di Sulawesi Selatan | 2024)
Dibandingkan dengan kabupaten lain di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Timor Tengah Utara berada di peringkat 31 dari segi jumlah hotel. Secara nasional, kabupaten ini berada di peringkat 282. Kabupaten Sumba Timur juga memiliki 10 unit hotel, sama dengan Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan rank pulau yang sama. Nilai ini memperlihatkan bahwa potensi sektor perhotelan di Timor Tengah Utara masih dapat ditingkatkan untuk bersaing dengan daerah lain.
Anomali terjadi pada tahun 2021 ketika jumlah hotel sedikit mengalami penurunan. Namun, hal ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 2024 terjadi rebound yang signifikan. Peningkatan ini mengindikasikan adanya investasi atau pengembangan baru di sektor perhotelan yang berkontribusi pada peningkatan jumlah hotel di kabupaten ini. Kenaikan tertinggi sebesar 25% mengindikasikan pemulihan sektor pariwisata dan perhotelan pasca pandemi di wilayah ini.
Secara keseluruhan, jumlah hotel di Kabupaten Timor Tengah Utara menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik. Dengan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024, kabupaten ini memiliki peluang untuk terus mengembangkan sektor perhotelan dan meningkatkan posisinya di tingkat regional maupun nasional. Peningkatan ini diharapkan dapat berdampak positif pada perekonomian daerah dan sektor pariwisata secara keseluruhan.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur memiliki jumlah hotel yang sama dengan Kabupaten Timor Tengah Utara, yaitu 10 unit, menempatkannya pada peringkat yang sama di tingkat pulau. Nilai ini menunjukkan bahwa kedua kabupaten memiliki potensi yang seimbang dalam sektor perhotelan. Namun, pertumbuhan tahunan Sumba Timur -16.67% menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan sektor perhotelannya agar dapat bersaing dengan daerah lain yang mengalami pertumbuhan positif.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Timor Tengah Selatan | 2024)
Kabupaten Melawi
Kabupaten Melawi, dengan 10 unit hotel, menempati peringkat yang sama dengan Kabupaten Timor Tengah Utara di level nasional. Pertumbuhan sebesar 11.11% menunjukkan perkembangan positif dalam sektor perhotelan di wilayah Kalimantan ini. Pertumbuhan yang positif ini didorong oleh investasi dan potensi pariwisata yang terus berkembang. Dengan pertumbuhan yang positif, Kabupaten Melawi berpeluang meningkatkan peringkatnya di level nasional.
Kota Pariaman
Kota Pariaman, dengan jumlah hotel 10 unit, memiliki pertumbuhan 0% dalam setahun terakhir. Kota ini perlu melakukan inovasi dan pengembangan lebih lanjut agar dapat bersaing dengan daerah lain yang mengalami pertumbuhan positif. Walaupun stagnan dalam pertumbuhan, Kota Pariaman memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah hotel dan fasilitas pendukung lainnya.
Kabupaten Tebo
Kabupaten Tebo juga memiliki 10 unit hotel dengan pertumbuhan 11.11%. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya investasi dan minat yang meningkat dalam sektor perhotelan di wilayah ini. Sama dengan Melawi, persentase pertumbuhan memberikan sinyal positif Kabupaten Tebo berpotensi untuk naik peringkat di level nasional, mengindikasikan sektor perhotelan yang dinamis.
Kabupaten Majene
Kabupaten Majene mencatatkan jumlah hotel sebanyak 10 unit. Pertumbuhan turun 9.09% menunjukkan penurunan dalam sektor perhotelan. Penurunan ini perlu diantisipasi dengan strategi yang tepat agar sektor perhotelan dapat kembali tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Dengan strategi yang tepat, Kabupaten Majene dapat memanfaatkan potensi pariwisata dan meningkatkan investasi di sektor perhotelan.