Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menunjukkan angka Rp30.051 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Nilai ini mengalami penurunan sebesar 5.4% dibandingkan tahun 2023, yang tercatat sebesar Rp31.757 per kapita per bulan. Secara historis, pengeluaran perawatan kulit di TTS mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp27.386, kemudian menurun tajam menjadi Rp18.144 pada tahun 2019. Selanjutnya, terjadi kenaikan menjadi Rp20.299 (2020), Rp19.881 (2021), dan Rp22.894 (2022), sebelum mencapai angka tertinggi pada tahun 2023 yaitu Rp31.757.
Meskipun terjadi penurunan di tahun 2024, pengeluaran untuk perawatan kulit di TTS masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran pada periode 2018-2022. Pengeluaran untuk perawatan kulit di TTS masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp104.044, serta pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp143.094. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau bahkan lebih tinggi, yaitu Rp55.223 per kapita per bulan.
Secara peringkat, pengeluaran untuk perawatan kulit di TTS berada di urutan ke-35 di antara seluruh pulau Nusa Tenggara dan Bali. Di tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), TTS berada di urutan ke-18. Sementara secara nasional, TTS menempati urutan ke-493. Di NTT, Kota Kupang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit yaitu Rp90.454, disusul Kabupaten Sabu Raijua sebesar Rp64.528, dan Kabupaten Ngada sebesar Rp61.322.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di NTT, Kota Kupang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada tahun 2024, yaitu Rp90.454, dengan sedikit penurunan sebesar 1.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Sabu Raijua berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp64.528, namun mengalami penurunan signifikan sebesar 22.9%. Kabupaten Ngada berada di posisi ketiga dengan Rp61.322, juga mengalami penurunan sebesar 12.1%. Kabupaten Sumba Timur menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 28.5% dengan pengeluaran Rp48.854. Kabupaten Malaka mengalami penurunan tajam sebesar 25.7% dengan pengeluaran Rp48.740.
Kota Kupang
Kota Kupang mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp792.892 pada tahun 2024, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp810.823,97. Meskipun sedikit menurun, Kota Kupang tetap memimpin di antara kabupaten/kota lain di NTT dalam hal pengeluaran bukan makanan, dengan pertumbuhan yang stabil menunjukkan konsistensi ekonomi wilayah tersebut.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan pertumbuhan positif dalam pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan, meningkat dari Rp485.127,9 pada tahun sebelumnya menjadi Rp498.135 pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya geliat ekonomi di sektor non-makanan di Manggarai Barat, yang mungkin didorong oleh sektor pariwisata yang berkembang pesat di wilayah tersebut. Posisinya berada di urutan kedua setelah Kota Kupang.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan, meningkat dari Rp385.409,05 pada tahun sebelumnya menjadi Rp481.157 pada tahun 2024. Pertumbuhan yang cukup tinggi ini menempatkan Sabu Raijua pada posisi ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan di NTT, menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat di wilayah tersebut.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mengalami peningkatan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan dari Rp438.472,72 menjadi Rp465.209 pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi di Sumba Timur, meskipun tidak sebesar Sabu Raijua. Sumba Timur berada di urutan keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di NTT.