Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor di perkotaan dan perdesaan Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2024 sebanyak 127.136 pekerja. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,45% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 140.401 pekerja. Penurunan ini juga tercermin dari selisih nilai dengan tahun sebelumnya yang turun 13.265 pekerja.
Secara historis, jumlah pekerja di sektor ini di Kalimantan Timur menunjukkan fluktuasi dalam sepuluh tahun terakhir. Terjadi kenaikan tertinggi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 15,34%, namun kemudian mengalami penurunan signifikan di tahun 2024. Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 130.089 pekerja, jumlah pekerja tahun 2024 sedikit lebih rendah. Sementara jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 129.154 pekerja, penurunan di tahun 2024 masih lebih rendah dari rata-rata lima tahun.
(Baca: Persentase Rumah Tangga dengan Status Kepemilikan Rumah Kontrak/Sewa di Periode 2013-2024)
Dalam lima tahun terakhir, ranking Kalimantan Timur berdasarkan jumlah pekerja di sektor ini menurut pulau juga mengalami perubahan. Pada tahun 2020, Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama di pulau Kalimantan, namun kemudian turun ke peringkat kedua pada tahun 2024. Secara nasional, Kalimantan Timur berada di peringkat ke-15 pada tahun 2024, sama dengan tahun 2019. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 15,34%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2016 dengan penurunan turun 23,71%.
Anomali terlihat pada tahun 2024, dimana terjadi penurunan signifikan setelah mengalami kenaikan tertinggi di tahun sebelumnya. Kondisi ini berbeda dengan tren lima tahun terakhir yang cenderung stabil dengan fluktuasi yang tidak terlalu besar. Penurunan ini perlu menjadi perhatian untuk dievaluasi lebih lanjut faktor-faktor penyebabnya.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan pada tahun 2024, Kalimantan Timur berada di peringkat kedua setelah Kalimantan Barat. Kalimantan Barat mencatatkan nilai 149.489 pekerja, dengan pertumbuhan negatif turun 2.76%. Secara nasional, Kalimantan Barat berada di peringkat ke-13. Sementara itu, Kalimantan Selatan berada di peringkat ketiga di Pulau Kalimantan dan peringkat ke-17 secara nasional dengan jumlah pekerja 118.146 dan pertumbuhan negatif -8.82%.
Sumatera Barat
Sumatera Barat menempati urutan ke-5 di Pulau Sumatera dengan jumlah pekerja mencapai 182.229 orang, menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 21.12%. Peningkatan ini menempatkan Sumatera Barat pada peringkat ke-12 secara nasional, menandakan kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian daerah dan menjadi salah satu yang tertinggi di pulau Sumatera. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan provinsi lainnya di Sumatera. Peningkatan ini juga menunjukkan potensi besar sektor perdagangan dan reparasi di Sumatera Barat.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sukamara | 2004 - 2024)
Kalimantan Barat
Dengan jumlah pekerja sebanyak 149.489 orang, Kalimantan Barat menduduki peringkat pertama di Pulau Kalimantan dan peringkat ke-13 secara nasional. Walaupun mengalami penurunan turun 2.76%, posisinya tetap strategis dalam sektor perdagangan dan reparasi di Kalimantan. Penurunan ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan, menjadikannya tetap unggul dalam hal jumlah pekerja. Posisi Kalimantan Barat menunjukkan bahwa sektor ini masih menjadi tulang punggung ekonomi di wilayah tersebut.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatatkan jumlah pekerja sebanyak 140.164 orang, menempati urutan ke-2 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, serta peringkat ke-14 secara nasional. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 39.07% menunjukkan potensi besar sektor ini di NTB. Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan nasional dan regional. Posisi ini mengindikasikan bahwa sektor perdagangan dan reparasi di NTB mengalami perkembangan yang pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta (DIY) memiliki jumlah pekerja sebanyak 126.422 orang, berada di urutan ke-6 di Pulau Jawa dan peringkat ke-16 secara nasional. Meskipun mengalami penurunan turun 18.26%, sektor ini tetap memiliki peran penting dalam perekonomian DIY. Penurunan ini lebih besar dibandingkan rata-rata penurunan di pulau Jawa. Meskipun demikian, posisinya yang strategis sebagai pusat pendidikan dan pariwisata tetap memberikan dampak positif bagi sektor perdagangan dan reparasi.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mencatatkan jumlah pekerja sebanyak 118.146 orang, menempati urutan ke-3 di Pulau Kalimantan dan peringkat ke-17 secara nasional. Penurunan turun 8.82% menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi sektor ini di Kalimantan Selatan. Penurunan ini lebih kecil dibandingkan penurunan di beberapa provinsi lain di Kalimantan. Posisi ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sektor perdagangan dan reparasi di Kalimantan Selatan agar dapat kembali tumbuh dan berkembang.
Jambi
Dengan jumlah pekerja sebanyak 98.594 orang, Jambi menduduki peringkat ke-6 di Pulau Sumatera dan peringkat ke-18 secara nasional. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 24.52% menunjukkan potensi sektor ini di Jambi. Peningkatan ini menempatkan Jambi sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera. Pertumbuhan ini juga menunjukkan bahwa sektor perdagangan dan reparasi di Jambi mengalami perkembangan yang pesat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah.