Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sukamara pada 2024 sebesar 4,14%, sedikit naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 3,96%. Kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin dari 2.710 menjadi 2.900 jiwa, sementara total penduduk mencapai 66.118 jiwa.
Perkembangan kemiskinan di Sukamara menunjukkan pertumbuhan 4,55%. Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Tengah, Sukamara berada di urutan yang cukup baik, namun tetap perlu diwaspadai potensi kenaikan lebih lanjut.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi | 2004 - 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Sukamara mencapai titik tertinggi pada 2006, yaitu 11,28%, dan terendah pada 2019 sebesar 3,16%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 7,53%, dan penurunan terdalam pada 2007 turun 20,21%. Peringkat kemiskinan Sukamara secara nasional berada di posisi 474, menunjukkan perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Sukamara menunjukkan angka yang kompetitif. Hal ini mengindikasikan upaya penanggulangan kemiskinan di Sukamara cukup efektif, namun masih perlu ditingkatkan.
Kabupaten Barito Selatan
Kabupaten Barito Selatan mencatatkan persentase kemiskinan 4,83% dan menempati urutan ke-448 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 6.870 jiwa, dengan pertumbuhan 3,15%. Jumlah penduduknya tercatat 136.856 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 542.075 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 65,48 juta per tahun dan mencatatkan pertumbuhan 3,99%.
Kabupaten Kapuas
Kabupaten Kapuas memiliki persentase kemiskinan 5,25% berada pada peringkat 433 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 19.470 jiwa, tumbuh 1,46%. Dengan jumlah penduduk 416.300 jiwa. Garis kemiskinan adalah Rp 508.022 per kapita per bulan. Sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 58,51 juta per tahun dengan pertumbuhan 3,76%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Polewali Mandar Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Kota Waringin Barat
Persentase kemiskinan di Kota Waringin Barat adalah 4,11%, menempatkannya di peringkat 475 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini sebanyak 13.430 jiwa mengalami kontraksi -0,07%. Kota Waringin Barat memiliki total penduduk sebesar 288.850 jiwa. Garis kemiskinan mencapai Rp 536.747 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp 110,40 juta per tahun, tumbuh 8,17%.
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Lamandau memiliki persentase kemiskinan 3,25%, dan menduduki peringkat 499 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 2.790 jiwa, tumbuh 6,08%. Total penduduknya adalah 112.441 jiwa. Garis kemiskinan adalah Rp 673.768 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 79,72 juta per tahun, dengan pertumbuhan 8,25%.
Kota Palangkaraya
Kota Palangkaraya mencatatkan persentase kemiskinan 3,52%, peringkat 494 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 10.700 jiwa dan pertumbuhan 3,78%. Jumlah penduduk adalah 310.182 jiwa. Garis kemiskinan mencapai Rp 555.618 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 84,60 juta per tahun, tumbuh 7,02%.
Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Pulang Pisau memiliki persentase kemiskinan 4,56% berada pada urutan 457 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 5.910 jiwa, dengan kontraksi -0,17%. Jumlah penduduk adalah 142.925 jiwa. Garis kemiskinan adalah Rp 542.349 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 54,91 juta per tahun, dan mengalami pertumbuhan 8,46%.