Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing terhadap 5.815 sekuens virus corona Covid-19 di Indonesia hingga 7 September 2021. Dari jumlah ini, sebanyak 2.347 sekuens atau 40,4% merupakan varian corona yang menjadi perhatian (variant of concern/VoC).
Varian yang paling mendominasi adalah Delta (B.1.617.2) sebanyak 2.347 sekuens. Varian asal India itu paling banyak berada di Jakarta, yakni 777 sekuens.
Kemudian, ada 322 sekuens varian Delta yang ditemukan di Jawa Barat. Varian Delta yang terdeteksi di Kalimantan Timur dan Jawa Tengah masing-masing sebanyak 299 sekuens dan 191 sekuens. Adapun, hanya Sulawesi Barat yang belum mencatatkan adanya varian Delta.
Selain Delta, ada 64 sekuens varian Alfa (B.1.1.7) yang terdeteksi di Indonesia. Varian asal Inggris tersebut telah tersebar di 11 provinsi di dalam negeri. Mayoritas atau 37 sekuens varian Alfa berada di Jakarta.
Ada pula 17 sekuens varian Beta (B.1.351) di tanah air. Varian asal Afrika Selatan itu ditemukan di Jakarta sebanyak 12 sekuens, Jawa Barat 2 sekuens, Jawa Timur 2 sekuens, dan Bali 1 sekuens.
Ketiga varian baru corona tersebut memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Karenanya, masyarakat perlu berhati-hati atas penularan ketiga varian corona tersebut.
Untuk mencegah penularan corona, masyarakat diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, masyarakat diharapkan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
(Baca: Kemenkes: Kematian Covid-19 di IGD Turun 83,1% pada Agustus 2021)