Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah desa di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki jaringan sinyal 2,5G/E/GPRS pada tahun 2024 adalah sebanyak 10 desa. Data historis menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 19 desa. Penurunan ini merupakan penurunan terendah dalam lima tahun terakhir. Persentase penurunan turun 47.37% dari tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2019-2021) yaitu sekitar 32 desa, kondisi tahun 2024 mengalami penurunan yang cukup tajam. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2024), penurunan ini menunjukkan penurunan terburuk. Pada tahun 2020, jumlah desa dengan jaringan sinyal mencapai 39 desa, merupakan angka tertinggi dalam periode tersebut.
Ranking Kabupaten Rote Ndao menurut pulau untuk jumlah desa dengan jaringan sinyal 2,5G/E/GPRS pada tahun 2024 adalah peringkat 10. Peringkat ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yang berada di peringkat 7. Secara nasional, Kabupaten Rote Ndao berada di peringkat 62.
Pada tahun 2019, terjadi kenaikan tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 38 desa dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, sejak saat itu, data cenderung fluktuatif dengan penurunan yang signifikan pada tahun 2024. Anomali ini perlu diinvestigasi lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan penurunan drastis tersebut.
Berikut adalah perbandingan dengan kabupaten/kota lain:
Kabupaten Musi Rawas
Kabupaten Musi Rawas, Sumatera, menunjukkan bahwa 10 desa memiliki jaringan sinyal 2,5G/E/GPRS, berada di peringkat 16 di pulau Sumatera dan peringkat 62 secara nasional. Pertumbuhan jaringan sinyal di kabupaten ini tercatat sebesar 11.11%, dengan selisih nilai sebesar 1 desa dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan perkembangan yang cukup stabil dibandingkan beberapa wilayah lain.
Kabupaten Murung Raya
Kabupaten Murung Raya, Kalimantan, juga memiliki 10 desa dengan jaringan sinyal 2,5G/E/GPRS, sama dengan Kabupaten Rote Ndao. Kabupaten ini menempati peringkat 21 di pulau Kalimantan dan peringkat 62 secara nasional. Namun, mengalami penurunan signifikan turun 47.37%. Penurunan ini lebih dalam dari Kabupaten Rote Ndao.
Kabupaten Musi Rawas Utara
Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera, memiliki jumlah desa dengan jaringan sinyal yang sama, yaitu 10 desa. Menduduki peringkat ke-16 di Sumatera dan peringkat 62 secara nasional. Pertumbuhan jaringan sinyal di wilayah ini tercatat sebesar 25%, menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Selisihnya adalah 2 desa.
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara dan Bali, memiliki 10 desa dengan jaringan sinyal 2,5G/E/GPRS, dan berada di peringkat ke-10 di pulau ini. Ranking nasional berada di posisi 62. Persentase pertumbuhan -28.57%, dengan selisih penurunan sebanyak 4 desa dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Lebak
Kabupaten Lebak, Jawa, memiliki 10 desa dengan jaringan sinyal 2,5G/E/GPRS. Kabupaten ini berada di peringkat 2 di pulau Jawa dan peringkat 62 secara nasional. Pertumbuhan di kabupaten ini sebesar 11.11%, dengan selisih 1 desa dari tahun sebelumnya. Peringkat ini menempatkan Kabupaten Lebak sebagai salah satu wilayah dengan perkembangan yang baik di Jawa.