Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran fungsi kesehatan senilai Rp 111,7 triliun. Namun, masih ada penduduk yang sakit tetapi tidak berobat jalan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), alasan terbesar penduduk yang sakit tidak berobat jalan adalah karena mereka mengobati sendiri, yakni mencapai 63,33%. Alasan lainnya tidak berobat jalan karena khawatir terpapar Covid-19 sebesar 21,29%, karena merasa tidak perlu 12,69%, dan karena waktu tunggu pelayanan lama sebesar 0,27%.
Sementara itu, terdapat 0,52% penduduk yang sakit dalam sebulan terakhir tetapi tidak berobat jalan dengan alasan tidak mempunyai biaya pada 2021. Angka tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya mencapai 0,94%.
Ada pula 0,14% masyarakat yang sakit tetapi tidak berobat jalan karena tidak ada yang mendampingi, sebesar 0,1% karena tidak punya biaya transportasi, ada 0,04% karena tidak ada sarana, serta 1,64% karena alasan lainnya.
Masih menurut BPS, penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir mencapai 27,23% pada tahun ini. Penduduk dengan jenis kelamin perempuan yang mempunyai keluhan kesehatan sebanyak 28,23%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding penduduk laki-laki yang mempunyai keluhan kesehatan hanya 26,15%.
(Baca: Angka Kesakitan di Provinsi Ini Terendah Se-Indonesia pada 2021)